Langit Sriwijaya Minim Uap Air

OKI,LENSAJABAR.COM – Selesai pelaksanaan patroli udara (Senin 21/10/2019) ke wilayah OKI kompleks, Danrem 044/Gapo dan Asops Kasdam II/Swj melaksanakan kunjungan ke kantor Teknologi Modifikasi Cuaca(TMC) yang berada persis di belakang Base Ops Lanud SMH Palembang. Beberapa diskusi ringan dilakukan disana membicarakan proses TMC dan kemungkinan kemungkinan awan yang dapat dilaksanakan penyemaian dengan menggunakan kapur tohor (CaO) ataupun garam (NaCl), serta factor factor yang menentukan keberhasilan pelaksanaan (TMC) hujan buatan.

Hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Marsma Basuki Rahmat (Dansatgas TMC), Kol Pnb F Roring, Danrem 044/Gapo, Asops Kasdam, Tim BPPT TMC, dan crew skadron pesawat Hercules yang tergabung dalam tim TMC.

Hasil dari pantauan langsung saat pelaksanaan patrol udara, Danrem menyampaikan bahwa ada beberapa awan yang sudah berpotensi untuk disemai agar terjadi hujan, akan tetapi berdasarkan pengamatan dari Tim TMC bahwa untuk menyemai garam ataupun kapur tohor, banyak faktor yang menjadi penentu keberhasilan, diantaranya faktor angina,awan yang mengandung uap air dan berpotensi hujan, serta adanya badai tropis Neoguri dan Bualoi di Samudera Hindia mengakibatkan adanya penarikan massa udara ke pusat badai tropis tersebut, hal ini mengakibatkan adanya potensi penurunan intensitas hujan selama 3 (tiga) hari ke depan (22-24 Oktober 2019) di wilayah Sumsel dan berpotensi peningkatan intensitas asap, yang mana intensitas asap diakibatkan angin yang datang dari arah utara dan tenggara menuju kota Palembang. Yang mana sumber asap dari karhutla yang terjadi di wilayah OKI kompleks akan memasuki kota Palembang.

Akibat dari badai tropis Neoguri dan Bualoi ini mengakibatkan massa udar yang ada di langit bumi sriwijaya tertarik ke pusat badai tersebut, sehingga minim akan uap air. Demikian beberapa penjelasan yang disampaikan oleh staf BPPT TMC bapak Dwipa, mengakhiri diskusi ringan tersebut.

Akan tetapi ada juga beberapadaerah di wilayah Sumsel yang berpotensi hujan diantaranya perbatasan sumsel dan jambi di daerah Bayung Lencir, Sungai Lilin, Medak dan perbatasan Sumsel dan Bengkulu di bagian Barat Daya, daerah Curup, Kapayang, Musi Rawas, dan sebahagian wilayah lahat dan Pagar Alam, “tandasnya.

 

(Riyan/Shinta/Penrem Gapo)