Kualitas Air DAS membaik dalam kurun waktu dua tahun Citarum Harum

JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan mengadakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum tahun 2020 di Lantai 4 Gedung Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Jl. MH.Thamrin Jakarta Pusat, Jumat (7/02/2020).
“Saya melaporkan dua tahun progres rehabilitasi Citarum sesuai Perpres 15/2018. Banyak progres jika di lapangan, kita sudah naik dari cemar, berat menjadi cemar sedang.

Kemudian tahun depan cemar ringan targetnya, akhirnya menjadi kualitas udara yang bisa berkehidupan yang baik”, Ucap Ridwan Kamil.
Sementara program percepatan yang diupayakan oleh Satgas Citarum Harum yaitu membahas penanganan lahan kritis, penertiban Keramba Jaring Apung (KJA), penanganan limbah industri, sampah domestik, penegakan hukum lingkungan, perubahan kebijakan dan edukasi masyarakat tentang lingkungan.
Kang Emil mencontohkan, dalam penegakan aturan Satgas bersinergi dengan TNI / Polri. “Sudah ada 51 kasus yang diajukan ke pengadilan terkait kasus pencemaran Lingkungan,” Ujarnya.

Seperti dari 51 kasus tersebut, 23 kasus di persetujuan sudah berstatus P21, satu kasus penghentian pemeriksaan, bukti kasus di limpahkan ke DLH, sembilan kasus proses penyidikan, dan10 kasus dalam proses penyelidikan.

Untuk lahan kritis, penyelesaian di kawasan hutan cukup baik mencapai 83 persen dari target yang ditentukan. Namun untuk kawasan hutan memang belum maksimal karena berkaitan dengan lahan milik warga.

Terkait penertiban KJA, Gubernur telah mengeluarkan keputusan bernomor 660.31 / Kep.923.DKP / 2019 tertanggal 1 November 2019 tentang jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata, Waduk Saguling dan Waduk Jatiluhur yang memerlukan dukungan dukung kebutuhan.
Maka kuota maksimal KJA yang dikeluarkan di tiga waduk tersebut masing-masing Waduk Cirata 7.204, Waduk Saguling 3.282, sedangkan di Waduk Jatiluhur paling banyak 11.306 KJA.

Sedangkan soal penanganan limbah industri dari 1.242 pabrik di sekitar DAS Citarum, Satgas berhasil menertibkan IPAL 462 perusahaan atau memenuhi target sebanyak 37 persen. Sementara limbah domestik, pada DAS telah diangkut sampah sebanyak 112.933,92 ton, menjadikan pengelolaan limbah sebagai solusi yang tengah dirancang saat ini.

Sementara edukasi terhadap masyarakat terus gencar dilakukan melalui eco-village (masyarakat berwawasan lingkungan). Juga dengan menitipkan upaya sosialisasi lewat program kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa.

Kang Emil mengatakan bahwa Intinya beritanya positif, per dua tahun dari yang sangat tercemar bahkan banjir parah kan. Kemarin sudah terbukti masih ada banjir tapi sudah berkurang dari 480 hektare genangan menjadi hanya 80 hektare. (YR)