CIMAHI, LENSAJBAR.COM — Pemerintah kota Cimahi Optimistis juarai dalam Lomba Rechecking Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai Sumber Gizi Keluarga tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2023, Kecamatan Cimahi Selatan mewakili Kota Cimahi di tingkat Provinsi Jawa Barat, berlangsung di Taman Bukit Cibogo RW 17 kelurahan Leuwigajah,Senin ( 05/06/23 ).
Acara di hadiri pula,Asisten Perekonomian dan Pembangunan kota Cimahi, Budi Raharja, Kepala Disdagkoporin Dadan Darmawan,Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Tita Maryam,Ketua bidang 4 Fitriani Ahmad dan rombongan,Camat Cimahi Selatan, Asep Ajat Jayadi, Lurah Leuwigajah,Agus Lukman Hadiansyah, Ketua TP-PKK Kecamatan Cimahi Selatan,Erna Rostiyana, ketua TP-PKK kelurahan Leuwigajah,Amalia Nafisah,dan Tiem Rechecking provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya Asisten Perekonomian dan Pembangunan kota Cimahi, Budi Raharja,kali ini membacakan sambutan PJ Sekda Cimahi, mengatakan,Proses Rechecking kali ini dapat memenuhi semua indikator penilaian sehingga mampu mengantarkan RW 17 Kelurahan Leuwigajah kecamatan Cimahi Selatan menjadi pemenang dalam lomba pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga tingkat provinsi Jawa barat tahun 2023.
Kota Cimahi ini menjadi kota otonom pada tanggal 21 Juni tahun 2001 yang insyaallah tanggal 21 Juni, kami akan berulang tahun yang ke-22.kota Cimahi terdiri dari tiga Kecamatan dan 15 Kelurahan, yaitu Kecamatan Cimahi Utara Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan,kota Cimahi yang kecil suka disebut kecil campernik tetapi jumlah penduduknya sangat padat yaitu 13.850 jiwa per kilometer persegi,” imbuhnya.
Budi menjelaskan di usia Kota Cimahi yang ke-22 tahun kota Cimahi Alhamdulillah semakin banyak kemajuan di segala bidang hal ini tentunya diikuti pula dengan infrastruktur yang mengakibatkan semakin cepatnya alih fungsi lahan pertanian sehingga membuat lahan pertanian di Kota Cimahi saat ini kian terbatas,” tuturnya.
Pangan adalah kebutuhan dasar dari setiap makhluk hidup di dunia yang tidak dapat ditunda sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan, kebutuhan pangan memerlukan lahan tanam yang di budidayakan yang cukup agar dapat tumbuh dan dapat dipanen, sumber pangan tidak harus selalu diperoleh dari pola konvensional yang membutuhkan lahan yang luas,” kata Budi Raharja.
kehidupan masyarakat perkotaan sebagaimana di Kota Cimahi yang saat ini menerapkan model pertanian urban atau urban farming pertanian. Urban didefinisikan sebagai konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan,” imbuhnya.
Budi Raharja juga menjelaskan,Pekarangan yang ditanami dengan sayuran dan juga budidaya ikan dalam kolam kecil atau dalam ember dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam usaha,mencukupi kebutuhan gizi keluarga bahkan pemanfaatan lahan pekarangan.
ini merupakan menjadi salah satu upaya penanganan masalah stunting di Kota Cimahi jika dilakukan secara serius, dengan demikian persoalan mengenai kurang gizi kalori protein dapat diatasi sejak dini mulai dari tingkat keluarga,” ucapnya.
Saya berharap apa yang telah dilakukan oleh warga RW 17 Kelurahan Leuwigajah dalam memanfaatkan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga dapat menjadi contoh yang baik untuk RW RW di seluruh kota Cimahi,” tutupnya. (Red).