JAKARTA,LENSAJABAR.COM – Hingga saat ini proyek pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi belum mencapai 50 persen. Padahal sudah diberikan masa perpanjangan kerja hingga akhir Desember 2019.
“Belum tuntasnya pembebasan lahan seperti halnya di Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi, Megamendung, Kabupaten Bogor menjadi kendala progres pekerjaan proyek tersebut. Dan ini menjadi perhatian serius kami selaku anggota Komisi V DPR RI, hingga para wakil rakyat ini dari Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta melakukan kunjungan kerja ke perhatian kami,” ungkap Herson saat melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Ciawi (Cipayung), Kamis (23/01/2020).
Lebih lanjut katanya, bukan hanya di Kabupaten Bogor, di kabupaten atau kota lain 40an proyek pembangunan bendungan juga belum selesai pekerjaannya karena banyak hal.
“Seharusnya upaya pembebasan lahan ini sudah tuntas jauh – jauh hari hingga tidak menghambat proses pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi. Saat ini progres pembangunan dua proyek bendungan di Kabupaten Bogor ini baru diangka sekitar 45 persen, hal itu bukan karena ketersiapan dana tetapi karena lambatnya proses pembebasan lahan hingga target proyek bernilai triliunan rupiah ini diundur hingga akhir tahun 2020”, ungkap mantan Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.
Sementara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung – Cisadane Bambang Hidayah mengungkapkan lahan yang belum dibebaskan atau tersisa kebanyakan sedang berproses di Pengadilan Negeri (PN) Cibinong.
“Pembebasan lahan tersisa itu karena masih dalam proses konsinyasi di PN Cibinong, lalu ada lahan masjid yang sedang kami siapkan bangunan masjid pengganti dan ada juga yang belum dibayar tetapi itu di wilayah genangan hingga tidak mempengaruhi proyek pembangunan fisik bendungan”, ngkap Bambang.
Ditempat yang sama, pimpinan proyek Bendungan Ciawi (Cipayung) dari PT. Abipraya – Sacna KSO
Wima Regianto menjelaskan bahwa molornya pembangunan Bendungam Ciawi (Cipayung) ke akhir tahun 2020 ini larena lambatnya proses pembebasan lahan.
“Sejak ditetapkan pada tahun 2017, kami baru bisa mengerjakan pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) pada awal tahun 2018, itu pun tetap terhambat karena permasalahan lambatnya pembebasan lahan. Setelah pembebasan lahan mulai meningkat hingga diangka 90 persen kami pun sudah bisa membangun banguan pengelak, tugu bendungan dan sheet pile hingga saat ini sudah mencapai sekitar 45 persen,” jelas Wima.
Untuk mempercepat proses pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) dan agar proyek multi years ini tepat waktu, pria asli Kota Surabaya, Jawa Timur ini menyatakan akan melakukan berbagai upaya.
“Asalkan cuaca mendukung, kami siap menambah alat berat dan menambah pekerja hingga pekerjaan pembangunan Bendungan Ciawi (Cipayung) bisa diselesaikan tepat waktu,” katanya. (Reza Zurifwan)
Data – data Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi :
1. Bendungan Ciawi memiliki luas 78,35 hektare akan memiliki volume tampung sebesar 6,45 juta kubik air atau bisa menahan debit air 365 meter kubik per detik.
2. Bendungan Sukamahi yang luasnya 49,82 hektare, nantinya memiliki volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik atau menahan debit air 56 meter kubik per detik.
3. Pada tahun 2017, pemerintah menyiapkan Rp920.293.757.000 untuk pembebasan lahan di Bendungam Ciawi (Cipayung) dan Rp223.829.539.000 untuk pembebasan lahan di Bendungan Sukamahi.
4.Total biaya pembangunan dua bendungan ini sebesar Rp1.251.953.430.000 dengan rincian Rp783.171.915.000 untuk pembangunan Waduk Cipayung dan
Rp468.781.515.000 untuk pembangunan Bendungan Sukamahi.
5. Dua proyek ini sebelumnya ditargetkan selesai pada bulan Juni tahun 2019, namun karena proses pembebasan lahan yang lambat akhirnya diundur hingga akhir tahun 2020.
(Mukahromah)