Kombes Pol. Hisar Siallagan S.I.K Jabat Dir Reskrimum Polda Sumsel

PALEMBANG, LENSAJABAR.COM – Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol. Drs. Priyo Widyanto M.M selaku Inspektur Upacara memimpin langsung serah terima jabatan atau sertijab Jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Sumsel, bertempat di ruang Catur Prasetya Mapolda Sumsel, Senin (16/3/2020).

Sertijab tersebut merupakan bentuk rotasi kepimpinan dalam tubuh Korps Bhayangkara yang termasuk dalam Surat Telegram mutasi berdasarkan ST Kapolri Nomor : ST/761/III/KEP./2020 tertanggal 3 Maret 2020.

Bacaan Lainnya

“Demi Allah saya bersumpah akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Kapolda Sumsel menuturkan sumpah yang diikuti Dir Reskrimum yang akan dilantik.

Kapolda Sumsel Irjen Pol. Drs. Priyo Widyanto M.M mengatakan bahwa Pejabat lama Kombes Pol Yustan Alpiani, S.I.K., S.H., M.Hum Sertijab kepada pejabat baru Kombes Pol. Hisar Siallagan S.I.K., kemudian, Pejabat lama selanjutnya menduduki jabatan baru sebagai pamen Bareskrim selanjutnya akan ditugaskan pada kementerian Agraria dan tata ruang BPN RI, Pejabat baru sebelumnya menjabat sebagai analis kebijakan madya bidang satwa Baharkam Polri,” ujar Kapolda Sumsel.

Dikatakan Irjen Priyo, situasi Kamtibmas di wilayah Polda Sumsel secara umum berjalan dengan aman dan kondusif akan tetapi untuk kejadian curas, curat, curanmor dan kejahatan dengan menggunakan sajam masih mendominasi di seluruh jajaran kewilayahan Polda Sumsel,” terangnya.

“Dalam modus operandi nya para pelaku kejahatan tidak segan-segan melukai bahkan sampai membunuh korbannya baik dengan sajam maupun senjata api. Hal ini menjadi tantangan yang seakan tidak habisnya, berdasarkan Anev kamtibmas pada tahun 2019 ada sebanyak 1952 (seribu sembilan ratus lima puluh dua) kasus kejahatan menggunakan sajam dan mengakibatkan 80 (delapan puluh) korban meninggal dunia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Irjen Pol Priyo menambahkan, bahwa dalam kurun waktu (November 2019 s/d 05 Maret) ada sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) kasus anirat,157 (seratus lima puluh tujuh) kasus pengeroyokan, 11 (sebelas) kasus pembunuhan yang mengakibatkan 215 (dua ratus lima belas) korban luka berat, dan terakhir 27 (dua puluh tujuh) korban meninggal dunia,” tandasnya. (Rezaf).