Gedebage, LENSAJABAR.COM – Camat Gedebage, Jaenudin Sukma, kerap kali menghindar saat hendak ditemui di kantornya dengan berbagai alasan. Sosok camat ini menjadi sorotan publik terkait kinerjanya di wilayah Gedebage. Pasalnya, lingkungan kantor camat tampak kumuh, dengan halaman yang amburadul serta infrastruktur yang tidak terawat dan minim penataan. Ini terpantau pada Rabu (19/11/2025).
Jaenudin adalah sosok camat yang sudah cukup lama berkiprah di wilayah Gedebage, setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) di era dua camat sebelumnya. Selama masa jabatannya, banyak sorotan muncul terkait kinerja di kewilayahan. Bahkan, tak sedikit warga yang menganggap kinerjanya hanya sebatas pencitraan belaka. Jaenudin dikenal sebagai sosok yang hobi menghindar jika diminta bertemu.
Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, sejak Jaenudin menjabat sebagai camat, hasil kinerjanya belum terlihat jelas. Ia bahkan disebut-sebut terkenal “ngepel” (pelit). Sumber tersebut menambahkan bahwa jika ada konflik di masyarakat, Jaenudin tidak langsung tampil ke depan, melainkan cenderung memerintahkan staf atau anggotanya.
“Sejak menjabat, belum ada hasil nyata yang secara jelas bisa menjadi kebanggaan untuk warga,” ungkap sumber tersebut.
Jaenudin selaku camat memang dikenal sulit ditemui. Sebagai contoh, beberapa kali ia diminta bertemu untuk membahas kinerja kewilayahan, tetapi selalu menghindar dengan beragam alasan. Bahkan, karena tak ingin diganggu, Jaenudin dikabarkan memilih untuk memblokir nomor telepon agar bisa menghindari pertanyaan.
Di tengah sorotan ini, muncul dugaan bahwa Jaenudin selaku Camat Gedebage sedang asyik melakukan perjalanan dinas ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Menurut informasi di lapangan, perjalanan tersebut diklaim sebagai studi tiru dengan menggunakan biaya kantor. Istilah “studi tiru” sendiri tidak jelas apa perbedaannya dengan “studi banding.”
Agus, Kepala Seksi (Kasie) MP Kecamatan yang ikut serta dalam rombongan camat, saat dimintai konfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan, “Om punten sanes jalan-jalan hehee… apal ti mana ka makassar (Om maaf bukan jalan-jalan…hehee tahu dari mana ke Makassar),” jelasnya.
Sungguh ironis, di saat situasi menuntut efisiensi anggaran, Camat Gedebage justru asyik bepergian ke Makassar. Hingga berita ini ditayangkan, Camat Gedebage sendiri masih bungkam. Konfirmasi yang didapatkan pun terbukti bukan dari camat langsung, melainkan dari anggotanya. (Red)
