BANDUNG, LENSAJABAR.COM— Budaya dan karakteristik warga yang terbelakang, sehingga kurang pedulinya terhadap lingkungan yang serba kekurangan sehingga warga memilih diam dan menerima apa adanya walaupun yang dia lakukan bukan pilihan, tidak menghentikan Dansektor 5 Kol Inf Dadang Rahadiansyah untuk menunjukan kepeduliannya.
Kol. Inf. Dadang Rahadiansyah (Dansektor 5) saat diwawancarai lensajabar.com, jum’at (3/8) mengatakan, “Kami berpikir, kira kira apa yang mereka butuhkan dalam hidupnya? kalo saya bandingkan dengan kehidupan yang biasa kita lalui jelas jauh berbeda, mereka kita pandang tidak layak tetapi mereka jalani biasa saja, memang ada pula yang mapan tapi jauh berbeda dengan kita”.
“Maka saya ambil langkah hal yang baru yaitu kita melayani mereka sepenuhnya sampai 24 jam, seperti pelayanan kesehatan, keamanan demi kenyamanan warga setempat dan hasilnya Alhamdulillah kini mereka mengerti satu persatu, karena setiap kita ngobrol kedekatan pasti Sosialisasikan maksud kita bertugas disini adalah demi meningkatkan kualitas Kepedulian terhadap revitalisasi Sungai Citarum” tandas Dadang.
Dadang mengakui, “Suatu gerakan yang baru dilakukan oleh Sektor 5 demi tercapainya sosialisasi tentang kepedulian terhadap lingkungan dan citarum yaitu mengadakan Pengobatan Gratis maupun Cek Up, hal tersebut disambut antusias warga”.
“Giat personil Sektor 5 mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dilakukan oleh satgas sektor 5 dari rumah ke rumah sambil mensosialisasikan makna lingkungan yang sehat dan bersih, hal inipun sangat berhubungan dengan kebersihan sungai citarum” jelas Dadang.
Lebih lanjut, Subsektor II yang dibarengi oleh KKN Mahasiswa UPI melaksanakan giat sosialisasi ke sekolah sekolah juga kepada warga di tiap tiap desa Kec. Solokan Jeruk, melaksanakan giat karya bakti pembuatan icon taman di RW. 01 Kp. Sapan Cagak Bojong Emas.
Subsektor IV melaksanakan karya bakti dengan masyarakat dan KKN Mahasiswa UPI dibantaran sungai citarum Rw 08 Kp Kolom Desa Mekarsari, giat personal lainnya pengawalan Becho yang mengerjakan pengerukan sungai yang mendangkal karena longsor dan kikisan banjir, juga perataan kontur tanah yang tidak berimbang. (*red )