Jakarta, Lensajabar.com – Warga yang tinggal di tiga kompleks perumahan sekitar RDF Plant Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan bau tidak sedap yang dihasilkan dari proses pengelolaan sampah di fasilitas milik Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Meski proyek Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant ini dibiayai oleh APBD DKI Jakarta senilai Rp1,28 triliun, implementasinya dinilai belum maksimal.
Dwi selaku ketua RT17 perwakilan warga terdampak merasakan bau asap menyengat yang mengandung bahan kimia akibat pembakaran sampah di RDF PLANT tersebut, ujarnya.
Pihak pengelola melakukan dialog atau duduk bersama dengan warga untuk membahas solusi dari permasalahan ini. Dengan 40 warga perwakilan sekitar di kantor RDF Plant.
Tak hanya itu, warga juga menilai sistem kerja mesin RDF masih memiliki banyak kekurangan, meskipun teknologi yang digunakan berasal dari hasil kerja sama dengan beberapa negara.
Empat Tuntutan Warga untuk RDF Plant Rorotan
Agar permasalahan ini segera terselesaikan, warga mengajukan empat tuntutan utama kepada Pemprov DKI Jakarta dan pengelola RDF Plant Rorotan:
Menyediakan Hotline 24 Jam
Warga meminta adanya saluran WhatsApp atau media sosial yang responsif selama 24 jam, sehingga keluhan terkait bau tidak sedap bisa segera ditindaklanjuti. Respons yang lambat, misalnya balasan yang baru diberikan seminggu kemudian, sangat disesalkan oleh warga.
Jadwal Operasional yang Transparan
Warga meminta informasi jelas mengenai jadwal uji coba, jam operasional, dan lokasi pembakaran. Hal ini penting agar warga bisa memantau dan mengidentifikasi sumber bau, mengingat di sekitar RDF Plant juga terdapat perusahaan peternakan bebek yang bisa menjadi sumber polusi udara lainnya.
Melibatkan Warga dalam Pengawasan
Warga tidak hanya ingin dilibatkan dalam dialog, tetapi juga dalam pengawasan langsung terhadap operasional RDF Plant.
Selain perwakilan dari Jakarta Garden City (JGC), warga terdampak lainnya juga harus diberikan akses untuk turut mengawasi proses pengelolaan sampah di fasilitas ini.
Laporan Kualitas Udara Secara Berkala
Warga meminta laporan mingguan tentang kualitas udara dan dampak kesehatan di radius 0 – 5 km dari RDF Plant.
Laporan ini akan membantu memberikan gambaran objektif mengenai ada atau tidaknya polusi, sehingga bisa menghindari perdebatan subjektif tentang bau yang tercium di lingkungan sekitar.
“Jarak dari RDF Plant ke perumahan warga itu jarak radius nya kurang lebih 800m, sehingga menyebabkan bau asap yang tidak sedap dan ini sangat mengganggu warga perumahan”, tegas Dwi.
Dengan adanya keterbukaan informasi dan solusi yang konkret dari Pemprov DKI Jakarta serta pengelola RDF Plant Rorotan, diharapkan keluhan warga bisa segera teratasi dan proyek pengolahan sampah ini dapat berjalan lebih optimal tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat.