Kesalahpahaman di Masjid Al Jabbar Bandung Diselesaikan Damai: Petugas Pengamanan dan Warga Masyarakat Saling Memaafkan

Bandung, Masjid Al Jabbar, kesalahpahaman, petugas pengamanan, warga masyarakat, parkir liar, pungli, insiden, damai, perdamaian, saling memaafkan, Mayor Chb Eddy Sutrisno, Danramil 1811/Uber Kodim 0618/Kota Bandung, rompi parkir, pemeriksaan medis, Klinik Medika Jl. Cipadung Indah, penertiban, kenyamanan dan keamanan bersama

BANDUNG, LENSAJABAR.COM —  Terjadi kesalahpahaman antara Petugas Pengamanan dan Warga Masyarakat di area Masjid Al Jabbar, Bandung, namun kini telah berhasil diselesaikan dengan damai dan saling memaafkan, Senin (31/7/2023).

Mayor Chb Eddy Sutrisno, Danramil 1811/Uber Kodim 0618/Kota Bandung, menjelaskan bahwa insiden tersebut berawal dari adanya beberapa warga yang melakukan parkir liar di area Masjid Al Jabbar. Petugas pengamanan pun turut menegur para pelanggar tersebut. Sayangnya, Letnan S, salah satu anggota petugas pengamanan, mengira salah seorang warga tersebut adalah pemungut parkir liar (pungli) di dalam area Al Jabbar.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Beberapa waktu lalu, masjid telah dilanda masalah pungutan parkir liar oleh sebagian warga, dan hal ini telah menimbulkan keluhan dari para pengunjung. Oleh karena itu, petugas pengamanan telah melakukan penertiban terhadap kegiatan parkir liar tersebut. Meski begitu, sekarang warga yang sebelumnya terlibat dalam parkir liar sudah diakomodir menjadi petugas parkir resmi. Namun, karena mereka belum menggunakan atribut petugas parkir yang benar, terjadilah kesalahpahaman yang memicu insiden ini.

Untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan baik, pihak berwenang membawa Letnan S ke Klinik Medika Jl. Cipadung Indah Kecamatan Panyileukan untuk pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada cedera serius pada korban, dan mereka telah diberikan obat sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing.

Mayor Chb Eddy Sutrisno menegaskan bahwa Letnan S sebelumnya mengira bahwa warga tersebut merupakan pemungut parkir liar, karena insiden pungutan liar yang telah marak terjadi sebelumnya di Masjid Al Jabbar. Akibatnya, penertiban dilakukan dengan penanganan yang lebih tegas dan mengundang keluhan dari para pengunjung.

“Sementara warga tersebut sebenarnya adalah rekrutmen petugas parkir yang sekarang sudah diakomodir menjadi petugas resmi, hanya saja mereka belum menggunakan atribut (Rompi Parkir) sehingga terjadi kesalahpahaman tersebut,” jelas Eddy.

Dalam semangat perdamaian dan saling memahami, pihak terkait telah berhasil menyelesaikan kesalahpahaman ini secara baik dan insiden tersebut berakhir dengan damai. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih teliti dalam mengatasi situasi yang memerlukan penertiban demi kenyamanan dan keamanan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *