DEPOK, LENSAJABAR.COM – Baru satu minggu Tri Handoko menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sukatani, Kecamatan Tapos baginya mesti harus beradaptasi dulu dengan keadaan pasar tersebut.
Namun begitu bagi Tri, kehidupan pasar bukanlah hal baru, sebab sebelum ia menjabat sebagai Kepala UPT Pasar Sukatani, ia telah menjalani kehidupan di pasar yakni sebagai Kasubag TU UPT Pasar Tugu selama hampir 10 tahun.
“Benar, sebelumnya saya jadi Kasubag TU di Pasar Tugu, namun saat ini saya diberi kepercayaan sebagai Kepala UPT di Pasar Sukatani. Ini menjadi tanggung jawab yang besar, apalagi kita ketahui Pasar Sukatani adalah pasar yang berstatus SNI dan jadi pilot project pasar di kota Depok. Tapi kamu akan berikan yang terbaik bagi pedagang maupun pembeli/pelanggan,” imbuhnya kepada awak media, Jum’at (25/11/2022).
Selain berstatus SNI katanya, pasar Sukatani juga sudah menerapkan transaksi QRIS di pasar dalam hal pembayaran/transaksi. Apalagi Pasar Sukatani menyandang predikat pasar juara tingkat Depok dan tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya untuk minimal bisa mempertahankan yang sudah baik. Ya, syukur-syukur nanti ada beberapa kekurangan-kekurangan yang masih ada kita perbaiki lagi, termasuk status para pedagang, sebab sejauh ini masih ada yang beberapa kosong tapi statusnya masih isi dan masih menyewa,” katanya.
Terkait mengenai kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), ia tidak wajib memberikan penekanan kepada para pedagang, tapi dia hanya bisa mengontrol saja.
“Kami di manajemen bisa monitoring saja,” ungkapnya.
Sementara dalam penggalangan untuk bantuan bencana gempa di Kabupaten Cianjur, pihaknya sudah memberikan partisipasi bantuan berupa kebutuhan Bawang Putih, Bawang Merah, Jagung, Ubi, bumbu masak dan lainnya, dimana Tagana kota Depok yang mengakomodir barang -barang tersebut.
