Kepala UPT Pasar Sukatani Berharap Pasokan Komoditas Pangan Tercukupi Menjelang Bulan Ramadhan

DEPOK, LENSAJABAR.COM – Tiga minggu jelang bulan suci Ramadhan, kemungkinan besar harga-harga komoditas pangan akan mengalami kenaikan harga. Namun begitu, sejumlah pasar tradisional termasuk di kota Depok juga siap menghadapi kondisi seperti apapun.

Menurut Kepala UPT Pasar Sukatani Depok, Tri Handoko pihaknya menginginkan agar pemerintah menyiapkan ketersediaan kebutuhan pangan agar menghadapi bulan suci Ramadhan tidak terjadi kelonjakan harga.

“Kami sebagai pengelola pasar, berharap agar pemerintah dapat mensuplai kebutuhan yang tentunya pada saat bulan suci Ramadhan nanti masyarakat pasti lebih banyak kebutuhannya,” ujar Tri kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).

Untuk sementara ini, pihaknya telah mengajukan salah satu kebutuhan masyarakat yakni minyak goreng Minyakita.

“Kemarin, kami sudah mintakan data para pedagang dan setiap pedagang mendapatkan 10 karton dengan harga eceran tertinggi (HET) perliter Rp 14.000,” ucapnya.

Sementara, untuk harga telur ayam saat ini turun menjadi Rp 25.000 perkilogram. Tapi komiditas lain seperti beras ada kenaikan. Tapi lain halnya dengan Cabai, harganya naik turun, dikarenakan faktor cuaca.

“Untuk disini para pedagang Cabai sudah mempunyai distributor sendiri-sendiri yakni dari Kramat Jati dan juga ada yang dari Bogor. Jadi mereka kalau kita tawarkan distributor baru, belum tentu mereka mau,” ujar mantan Kasubag TU Pasar Tugu.

Disisi lain jelasnya, para pedagang yang menggunakan fasilitas transaksi digital seperti Qris, baru sekitar 30 persen, fluktuatif.

“Ada kendala saat mereka transaksi menggunakan Qris begitu cek di rekening, tidak ada peningkatan (masuk) saldo, padahal sudah ada transaksi dari konsumen. Ini terjadi saat pedagang menggunakan Qris dari bank BJB. Dan setelah, dari pihak bank BJB datang, baru besok dananya masuk. Sistem ini sering terjadi, sehingga para pedagang enggan menggunakan fasilitas Qris dari bank BJB. Selain itu untuk setor tunai juga sulit, mesti ke bank BJB,” ucapnya.

Selain itu, ia berharap agar bank BJB dapat menyediakan kantor kas di Pasar Sukatani, agar para pedagang dapat melakukan setor tunai di bank tersebut.

“Sebab selama ini kata Tri, kalau mereka (pedagang) untuk setor tunai mesti keluar area Pasar Sukatani. Karena, kita tahu, pedagang tidak mau ribet,” tutupnya.