Kasus Perusakan dan Pembakaran Mobil Kepolisian Oleh TS Preman Arogan di Depok

Oplus_131072

Depok (LENSAJABAR) – Penangkapan tersangka TS yang merupakan ketua salah satu ormas berujung pada aksi perusakan dan pembakaran mobil milik kepolisian di Harjamukti, Cimanggis, Depok dan ini memicu perhatian masyarakat luas.

Mengutip pernyataan dari Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Chaerul Anam saat meninjau langsung lokasi penangkapan yang didampingi Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras mengungkapkan bahwa perusakan dan pembakaran mobil ini terjadi dimungkinkan ada dua jenis warga yang diduga terlibat dalam kerusuhan. Yakni pihak yang tidak mengetahui terkait peristiwa tersebut, dan pihak yang memang mengenal dan melindungi TS selaku tersangka.

“Jadi itu berbeda antara reaksi masyarakat yang mungkin tidak tahu apa-apa, dengan orang yang mungkin mengenal TS ini dan memberikan reaksi terhadap aksi dari kepolisian,” ucap Chaerul Anam, Minggu (20/4/2025).

Dikesempatan yang sama, Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras mengatakan, dua orang yang terindikasi kuat sebagai pelaku telah diamankan dan kini ditahan di Polda Metro Jaya.

“Nanti akan kita jelaskan lebih lanjut secara detail apabila ada pertemuan. Tentu dari hasil pemeriksaan tidak menutup kemungkinan tersangka yang lain akan bertambah,” ujarnya.

Pihaknya memastikan dan menegaskan penegakkan hukum tidak boleh kalah dengan siapapun dan kelompok manapun, karena Indonesia negara hukum.

“Tindakan tegas terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran hukum, dalam ini melakukan kekerasan, apalagi pada saat petugas kepolisian menegakkan aturan hukum. Supremasi hukum harus ditegakkan tanpa kompromi,” tandas Kombes Abdul Waras.

Menyikapi kasus ini yang sudah viral ini, banyak komentar dan tanggapan dari masyarakat agar permasalahan ini diselesaikan hingga tuntas, apalagi sampai terjadi perusakan mobil milik polisi.

“Ini tidak bisa dianggap remeh. Apalagi saat ini kepolisian selalu menjadi sorotan. Jadi jangan sampai masyarakat berspekulasi. Kami sebagai masyarakat menaruh harapan penuh kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini hingga tuntas, hingga masyarakat tahu siapa dibelakang ini,” tandas warga yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Lebih jauh katanya, tidak dipungkiri dan diduga bahwa oknum ormas yang merasa ‘kuat’ kadang oknum tersebut selalu ‘membawa-bawa’ kalau ada aparat penegak hukum (APH) yang membekingi dibelakangnya sehingga TS berani menduduki dan menjual tanah yang bukan miliknya.

TS juga melakukan perbuatan jahat secara bergerombolan dengan main keroyokan dengan kelompoknya.
Masyarakat berharap Polri mengusut tuntas seluruh kejahatan Tony Simanjuntak dan kelompoknya agar kasusnya dibuka secara terang benderang.

Pos terkait