Kasur, Lemari dan Kulkas Berenang diatas Sungai, Ini Yang Dilakukan PD. Kebersihan kota Bandung

PD. Kebersihan kota Bandung

BANDUNG, LENSAJABAR.COMPD. Kebersihan kota Bandung selama ini selalu berinovasi demi melakukan pelayanan terbaik bagi masyarakat kota Bandung sepanjang tahun 2019 sebanyak 138 warga mendaftar layanan jasa pengangkutan sampah besar.

Jasa tersebut bertujuan agar masyarakat tidak membuang sampah besar seperti kasur dan lemari sembarangan terutama ke sungai.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Kepala Seksi bagian Humas PD. Kebersihan kota Bandung, Asep Koswara memaparkan, ada 138 yang daftar ke PD. Kebersihan dan sudah terangkut dengan baik. Jenis sampah besar yang diangkut seperti kasur, lemari, kursi, kulkas, ban bekas dan lainnya. Sekitar 70 sampah besar tersebut masih layak pakai.

“Kita pernah bertanya kepada warga yang membuang kulkas dengan kondisi 90 persen komponennya masih bagus, kenapa dibuang?. Warga bilang, karena tidak ada tempat lagi,” tandas Asep di Ruang Kerjanya, Jalan Surapati No, 126, Bandung, Selasa (21/1).

Masih kata Asep, ada warga yang membuang kursi dengan kondisi baik, walupun model jadul. “Ada juga yang buang ban bekas. Saat ditanya, ternyata sekarang ban bekas dijual enggak laku, disimpan dijalanpun tidak ada yang ngambil,” katanya.

Lebih lanjut Asep menyampaikan, sampah besar yang diangkut ini dikumpulkan di lima titik yakni Holis, Sekelimus, Pasir Impun, Sadangserang. Kalau yang masih layak, pihaknya sedekahkan atau ditawarkan pada staf pengangkut.

“Jasa pengangkutan sampah besar ini diluncurkan seiring dengan banyaknya kasur, lemari ditemukan di sungai. Dengan jasa ini, maka diharapkan warga tidak lagi membuang sampah besar sembarangan ke sungai,” tutur Asep.

Ditambahkannya, untuk bisa mendapatkan layanan ini, syaratnya cukup mudah. Warga tinggal sampaikan nama, alamat lengkap, jenis sampah, nomor telepon yang bisa dihubungi. Warga, lanjut Asep bisa menghubungi PD. Kebersihan di nomor telepon 022 – 7207889 atau melalui media sosial PD. Kebersihan kota Bandung.

“Jasa tersebut hingga kini masih gratis, dan belum ditentukan sampai kapan,” pungkasnya. ( Iwa Permana ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *