Jadikan Masjid Untuk Ibadah, Bukan Untuk Berpolitik Praktis

JAKARTA, LENSAJABAR.COM — Indonesia memang negara demokrasi, namun terkadang ada segelintir elemen masyarakat yang memanfaatkan celah demokrasi untuk kepentingan pribadi maupun golongan, termasuk juga pemanfaatan tempat ibadah, seperti masjid.

Sebab, tahun-tahun terakhir ini kita semakin akrab dengan istilah politisasi masjid. Apalagi ada saat pemilihan umum akan diselenggarakan. Lalu bagaimana sebaiknya menyikapi isu politisasi masjid ini? 

Ketua FKDM Kelurahan Ulujami Maryanto Rahmat SPdI mengatakan tidak mendukung hal tersebut, karena dapat merusak generasi-generasi penerus yang cinta Islami.

“Jaga ketenangan dan kedamaian di bulan Ramadhan. Gunakan masjid untuk menunaikan sholat berjamaah. Jangan masjid dipakai untuk berpolitik,” ucapnya.

Sementara dalam tausiyahnya, Ketua DKM masjid Jami At-Taqwa Ust. Maswan MPdI berpendapat, masalah politik praktis yang dilakukan di masjid adalah satu hal yang salah dan tidak dibenarkan.

“Apa yang diamanahkan Alloh, bahwa mesjid adalah tempat ibadah. Jadi tugas kita sebagai umat muslim, wajib menjaga kesucian dari mesjid itu sendiri. Jangan kita kotori dengan politik praktis. Apapun itu, semua yang berbau politik dan memakai mesjid untuk politik praktis, kami pengurus masjid Jami At Taqwa jelas menolak,” tegasnya kepada jamaah yang hadir, Minggu (3/6/18).

Namun katanya lagi, berbeda jikalau masalah seseorang berceramah di dalam masjid dengan mengambil tema politik. Namun topik yang dibahas bukan politik praktis atau kekuasaan, tetapi politik kebangsaan dan keadaban. 

“Soal politik kekuasaan dan dukung mendukung dari partai politik tertentu, apapun itu, cukup disampaikan di luar masjid agar tak memicu konflik bagi jemaah masjid yang beda pilihan. Sekali kami tegaskan, bahwa kami jamaah mesjid Jami At Taqwa dengan jelas dan tegas menolak politik praktis yang dilakukan di mesjid,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan “Deklarasi Tolak Politik Praktis di Masjid” yang bertempat di masjid Jami At Taqwa yang beralamat di RW 02 Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dihadiri oleh perwakilan dari DKM, tokoh agama, tokoh masyarakat dan FKDM serta Ikatan Remaja Masjid di wilayah Ulujami.(Idr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *