Jadi Sorotan, Kontroversi Pemberitaan Dugaan Pencemaran Limbah Perusahaan Jamu Terkenal dan Laundry ‎

Kab. Semarang, Lensajabar.com – Sebuah kontroversi terkait pemberitaan dugaan pencemaran limbah melibatkan PT Sido Muncul dan sebuah pabrik laundry, PT Hanla, di Bergas, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan.

‎Dua artikel yang diterbitkan oleh Gabungan Media Online dan Cetak Ternama (GMOCT) pada 13 Juni 2025, berjudul “Bau Busuk di Bergas: Klarifikasi PT Sido Muncul Terkait Dugaan Pencemaran Limbah” dan “Misteri Limbah Sungai Klampok Bergas: Tuduhan PT Sido Muncul terhadap Pabrik Laundry Dipertanyakan,” telah memicu reaksi dari kuasa hukum PT Sido Muncul, Dr. Aan Tawli.

‎Melalui pesan WhatsApp kepada Sekretaris Umum GMOCT, Asep NS, Dr. Aan Tawli menyatakan keberatannya terhadap pemberitaan tersebut.  Ia mengklaim pemberitaan tersebut terkesan mengadu PT Sido Muncul dan PT Hanla (Laundry).

‎Lebih lanjut, Aan Tawli menyatakan bahwa PT Sido Muncul memiliki data yang menunjukkan bahwa pabrik laundry tersebutlah yang bertanggung jawab atas pencemaran limbah di Sungai Klampok. Ia bahkan menyebutkan telah melakukan pengecekan ulang ke lokasi pabrik laundry pada tanggal 15 Mei 2025 dan mengambil sampel limbah untuk dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

‎Namun, pernyataan Aan Tawli ini dibantah oleh GMOCT. Asep NS menjelaskan bahwa sebelum pemberitaan diterbitkan, tim liputan GMOCT telah melakukan investigasi menyeluruh, termasuk mewawancarai Humas PT Sido Muncul dan mengunjungi PT Hanla untuk melihat langsung proses pengolahan limbahnya.

‎Hasil investigasi menunjukkan bahwa proses pengolahan limbah PT Hanla tidak sesuai dengan yang diklaim oleh Aan Tawli.

‎Lebih mengejutkan lagi, rekaman percakapan telepon antara Aan Tawli dan Asep NS terungkap. Dalam rekaman tersebut, Aan Tawli secara eksplisit menyatakan, inikan sharing saja.

‎”Kita tuh punya data tuh pak Asep. Sebenarnya di hulu kita itu ada perusahaan laundry yang melaundry konveksi, nanti datanya saya kasih ke njenengan. Dulu itu sempat ada pelaporan ke Krimsus dan beliau masuk dan berapa tahun gitu, yaitu terkait pencemaran sungai ketika hujan mereka buang daripada limbah tersebut.

‎Dan beberapa waktu lalu katanya, tepat tanggal 15 Mei tim sudah melakukan cek ulang di pipa buangan mereka (laundry) dan sudah ambil sampel mungkin dalam waktu dekat dan pihaknya juga akan laporan ke DLH. Pernyataan ini bertentangan dengan klaimnya bahwa media melakukan penggiringan opini.

‎GMOCT juga membantah tuduhan Aan Tawli terkait framing dan penggiringan opini. Mereka menegaskan bahwa pemberitaan yang disiarkan telah mengikuti prosedur jurnalistik yang benar, dengan mengumpulkan informasi dan pernyataan dari berbagai pihak secara berimbang.

‎Bahkan, PT Sido Muncul sendiri telah mengundang tim liputan GMOCT ke pabrik mereka pada tanggal 21 Mei 2025 pasca pertemuan di Lobby PT Sido Muncul di Hotel Tentrem Kota Semarang pada tanggal 17 Mei 2025 untuk melihat langsung proses pengolahan limbahnya.

‎Lebih lanjut, GMOCT juga telah menerima surat dari PT Sido Muncul yang keberatan terhadap penayangan berita terkait PT Hanla.

‎Ironisnya, di tengah kontroversi ini,  PT Sido Muncul juga diduga belum memenuhi janji apresiasi kepada media online Jelajahperkara atas peliputan acara yang diselenggarakan di Rawa Pening pada 12 Juni 2025.

‎Kasus ini menyoroti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam penyampaian informasi, baik dari pihak perusahaan maupun media.  GMOCT berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menghargai kerja jurnalistik yang profesional dan berimbang.

Pos terkait