ISPPI Siap Edukasi Publik Tentang Hoax

JAKARTA, LENSAJABAR.COM– Ikatan Sarjana Profesi Perpolisian Indonesia (ISPPI) Diskusi Publik yang mengangkat tema “Antara Kebebasan Berpendapat, HOAX dan Ujaran Kebencian”.  

Ketua Umum ISPPI, Dr Farouk Muhammad dalam sambutannya menyampaikan, diskusi ini merupakan rangkaian dari diskusi sebelumnya. Seperti diketahui 2019 kita akan melaksanakan hajat besar nasional, yakni pemilu.

Menyikapi hal tersebut, ISPPI ikut berpartisipasi dan berperan dalam menyukseskan hajat tersebut dengan ikut berkontribusi melakukan diskusi yang mengangkat tentang Hoax.

“Hoax dapat menjadi bagian pada pemilu, namun ini dapat berakibat buruk bagi pelaksanaan pemilu nanti”, ujarnya saat membuka Diskusi Publik di Hotel Darmawangsa, Rabu (21/3/18).

Oleh karena itu, ISPPI tidak berpangku tangan dalam hal ini. ISPPI akan memberikan edukasi kepada masyarakat nengenai isu hoax.

“Saya berharap dengan diadakannya beberapa diskusi publik, masyarakat dapat mengetahui dan faham mengenai/soal hoax”, ucapnya.

Lebih lanjut katanya, dinamika kebebasan kerap dihembuskan yang menyebabkan kebablasan yang tidak mengandung konsep. Dilakukan dengan cara menghujat, tidak hanya politik tapi menyentuh agama. 

“Karena agama mengandung keyakinan. Kepolisian juga dipertanyakan independensinya oleh sebagian maayarakat. Berdasarkan konstitusi Kepolisian adalah alat negara untuk menjaga keamanan dan ketertiban”, tambahnya.

Sementara, Irjen Pol. Drs Gatot Edy Pramono, MSi mengutarakan, hoax itu terjadi karena ada masyarakat yang kurang percaya dengan legitimasi yang ada sekarang.

“Persatuan dan Kesatuan kita bisa terkoyak dengan adanya berita bohong (hoax). Saya berharap, ISPPI turut menjaga marwah kepolisian dan mendapat kepercayaan maayarakat. Menghargai yang benar dan mengkoreksi yang salah,” pungkasnya.

Adapun narasumber pada kegiatan diskusi publik antara lain, Ismail Saleh (Peneliti dan Teknopreneur di Bidang Informasi dan Sains), Nur Musawir dari Pemuda Muhammadiyah. (IDR)