ISPPI Gelar Diskusi Publik : Polisi Dimana Nyalimu

JAKARTA,LENSAJABAR.COM– Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia kembali menggelar Diskusi Publik di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru dengan mengangkat topik “Pilkada : Polisi Dimana Nyalimu”.

Beberapa narasumber akan menyampaikan materinya, yang antara lain, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Agung Budi Maryoto, Pengamat Politik LIPI Prof Dr Siti Zuhro, Anggota KPU Pusat Hasyim Ashari, Ph.D, Direktur Eksekutif Poltraking Hanta Yuda.

Kapolda Jawa Barat Agung Budi menyampaikan, apa yang sudah dilakukan adalah yang dalam bentuk preventif penegakan hukum, apalagi dalam masa pilkada seperti di Jawa Barat sekarang ini.

“Tingkat kepercayaan publik kepada kepolisian sudah ada peningkatan. Oleh karena itu dari kepercayaan pubkik, kita akan buktikan”, ujarnya di Auditorium PTIK, Kamis (5/4/18).

Lebih lanjut katanya, selain menghadapi Pilkada, juga akan menghadapi bulan ramadhan, dimana dimasa itu juga proses pilkada khususnya di Jawa Barat juga masuk dalam kegiatan bulan ramadhan, seperti Buka Puasa Bersama dan lainnya.

“Kita akan maksimalkan dengan menjunjung tinggi profesionalisme kepolisian dan kita bersinergi dengan TNI juga dalam Tiga Pilar yakni Polisi, TNI dan SKPD (pemerintah daerah). Seperti ada 5 fokus tindak kriminal yang kita hadapi, antara lain kejahatan kriminal dengan kekerasan di jalan (begal, red) dan lainnya”, ungkapnya.

Dalam menghadapi Pilkada, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu. “Saya berharap kondisi di Jawa Barat tetap kondusif apalagi dalam menghadapi Pilkada dan untuk menyelamatkan demokrasi, dengan tidak adanya politik uang dan lainnya yang dapat menciderai politik. Termasuk bila anggota kami terlibat, akan kami tindak”, tutupnya.

Ditempat yang sama salah seorang anggota KPU Pusat Hasyim Asyari menambahkan, beberapa pemerintah daerah menghadapi menghadapi 2 kali pemilu, yakni pilkada serentak 2018 dan Pemlihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.

“Ini akan menjadi beban berat bagi daerah-daerah yang akan menghadapi pemilihan umum. Ada kemungkinan akan berganti timbul konflik dalam proses tersebut”, ucapnya. (IDR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *