JAKARTA,LENSAJABAR.COM– Terkait situasi terkini adanya larangan beroperasinya transportasi online di Jawa Barat, masih menjadi pembahasan pemangku kebijakan. Hal ini pun tidak terlepas dari salah satu perusahaan penyedia aplikasi transportasi online, Grab Indonesia.
Pernyataan Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata melalui pesan elektroniknya menyampaikan, saat ini pihaknya tetap fokus kepada pelayanan kepada para mitra pengemudi dan pengguna layanan pihaknya yang setia.
“Keselamatan mitra pengemudi,penumpang, dan masyarakat secara umum merupakan prioritas utama, dan kami berharap situasi akan kembali kondusif,” tandasnya, Jumat (13/10/17).
Pihaknya berpendapat,bahwa pelarangan operasional taksi online tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat berdasarkan banyaknya masukan yang diterima dari akun sosial media Grab Indonesia. Selain itu mitra pengemudi juga merupakan bagian utuh dari masyarakat Jawa Barat yang sebagian diantara mereka hanya bekerja sebagai mitra pengemudi Grab sebagai satu-satunya cara untuk memperoleh penghasilan.
“Kami menghimbau pemerintah Jawa Barat untuk meninjau ulang keputusan ini dan akan segera meminta waktu untuk berdiskusi. Tentunya keputusan pemerintah akan kami sikapi dengan bijak dan berharap keputusan apapun yang diambil nantinya dapat bermanfaat baik untuk penumpang maupun mitra pengemudi serta yang akan dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi di Indonesia secara keseluruhan,” ungkapnya.
Dijelaskan, sejak awal beroperasi di Jawa Barat, Grab juga telah berkolaborasi dengan taksi konvensional melalui kerja sama dengan mitra pengemudinya.
“Kami akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam industri transportasi untuk dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, seperti kolaborasi Grab Indonesia di Medan melalui peluncuran GrabBetor serta penjajakan kerja sama di kota-kota lainnya di Indonesia,” ucapnya(*red).