PALEMBANG, LENSAJABAR.COM – Puluhan massa yang tergabung dari Gerakan Pemuda Kerakyatan (GPK) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi unjuk rasa di kantor halaman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, Rabu (16/6/2021).
“Kedatangan kami ke Kantor Gubernur Sumsel tersebut, ingin sebuah kesetaraan di dalam sebuah pendidikan, yaitu seluruh pendidikan bisa diakses oleh rakyat. Jadi pendidikan bisa di gratiskan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi,” ujar Korak Reza Marliansyah didampingi Korlap Ki Edi Susilo dalam orasinya.
Reza mengatakan, karena memang pendidikan dan kesehatan ialah tanggung jawab Negara. Ini juga di topang oleh Undang-undang Dasar (UUD) 1945, dimana kecerdasan kehidupan bangsa itu adalah tugas negara dan tugas pemerintah untuk bagaimana pendidikan gratis ini dirumuskan.
“Kami ingin mewujudkan sekolah gratis di Sumsel jika bisa sampai seluruh Indonesia, kami juga menolak rancangan UU RKUHP karena berpotensi untuk mengahalangi dunia pendidikan kita,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta untuk mencabut atau membatalkan UU Omnibus Law dan menghapuskan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Karena sangat membebani mahasiswa, serta menolak komersialisasi pendidikan di Sumsel
Menurutnya, mereka berencana untuk berkomunikasi dengan pihak Gubernur Sumsel, bagaimana pendidikan gratis ini bisa segera terwujud di Sumsel.
Sementara Itu, Kasi SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Nasrul Bani mengatakan, pihaknya sebagai pejabat publik dan pelayan masyarakat memberikan kesempatan, membuka secara luas serta menampung semua aspirasi masyarakat.
“Keinginan masyarakat harus kami tampung dan catat, nanti akan kita sampaikan kepada jajaran pimpinan untuk ditindaklanjuti dan di rapatkan. Kami juga akan segera laporkan kepada pimpinan serta berusaha semaksimal mungkin, apa yang menjadi keinginan masyarakat bakal terwujud,” katanya.(Ray).