BANDUNG, LENSAJABAR.COM – Berbagai elemen masyarakat yang terdiri dari para ulama, kyai, santri, LSM dan masyarakat yang menamakan Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat (Gerak Jabar) gelar unjuk rasa didepan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Korlap aksi, M Abdul Hadi memaparkan bahwa aksi ini ditujukan untuk mengingatkan pada warga bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini dicoba untuk dihianati oleh partai komunis Indonesia dan itu tercatat dalam sejarah mereka dua kali melakukan pemberontakan pertama tahun 1948 kedua tahun 1965.
“Ini yang ingin dipesankan kepada masyarakat agar kemudian hari berhati-hati karena komunis gaya baru ini sedang berusaha menguasai negeri ini,” tandasnya, Jum’at (25/9).
Dirinya berharap para pemangku jabatan yang mendapatkan amanah ini kembali kepada kesepakatan konstitusi, bahwa komunis ini adalah organisasi terlarang dan jangan sampai diberikan ruang kepada mereka untuk mengambil alih dasar negara Republik Indonesia yang mereka sudah mencoba merubah melalui konstitusi lagi.
“Oleh karena, itu kami ingin bersama-sama bersatu padu dengan pihak-pihak terkait untuk menyelamatkan negara Indonesia menyelamatkan konstitusi yang sudah kita sepakati Pancasila dan Undang Udang Dasar (UUD) 45. Kami ini adalah orang orang yang mencintai negeri ini, tapi kami mencintai negeri ini dengan cara kami, yakni dengan melakukan perlindungan terhadap kemungkinan-kemungkinan ideologi yang di bawa oleh para anasir terlarang yaitu komunis ini untuk kembali melakukan kudeta terhadap kepemerintahan Indonesia,” jabarnya kepada wartawan Lensajabar.com.
Berikut ikrar gerakan rakyat anti komunis yang dilakukan oleh para unjuk rasa yaitu :
1. Siap berjuang membela agama bangsa dan negara
2. Siap berkorban untuk menjaga rakyat Indonesia dari bahaya komunis gaya baru di Indonesia
3. Siap menjaga dan mengawal ulama, juru da’wah dan masjid-masjid
4. Siap menyelamatkan generasi-generasi Indonesia dari paham ideologi komunis
5. Siap selalu kapanpun dan dimanapun berperang melawan komunis serta antek-anteknya yang akan menghancurkan NKRI. (Dedi)