MUBA,LENSAJABAR.COM – Akibat warga kesal terhadap kepala desanya yang di duga selewengkan BLT DD Covid-19 tahun 2020 ratusan warga adakan aksi di desanya, warga minta agar kadesnya turun dari jabatannya sebagai kades dan di proses secara hukum yang berlaku karena sunat BLT serta tidak transparan dalam pembagian BLT di desa Talang Piase kecamatan Lawang Wetan kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (05/06/20)
Mulanya ratusan warga ini yang kebanyakan kaum ibu-ibu niatnya mau ke kantor PMD Kabupaten, namun di halau oleh sala-satu warganya bernama Aang agar jangan ke sekayu karena masa pandemi virus Covid-19, kita jangan kesekayu saya akan minta bantuan pada media agar mereka ke desa kita,” jelas Aang.
Akhirnya warga menurut tidak ke kota kabupaten menunggu yang di janjikan Aang akan datang.
Baca Juga :
Terdata 144 KK Dibagikan 107 KK, 37 KK Kemana Hilangnya ? ?
Ratusan warga desa talang Piase melihat kedatangan wartawan yang tergabung di tim mitra desa menyambut baik, dan di hadapan awak media para warga yang kebanyakan kaum mak-mak ini memaparkan kekesalannya pada oknum kades yang di dalam pembagian BLT DD dampak covid-19 tahun 2020 tidak transparan dan di duga tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan sewaktu sekda berkunjung ke desaanya, didapatkan informasi bahwa warga yang mendapatkan BLT sebanyak 144 KK , namun yang di bagikan hanya 107 KK dengan rincian dusun 1 sebanyak 41 KK, dusun II sebanyak 14 KK dusun III sebanyak 27 KK dan dusun IV sebanyak 31 KK totalnya ada 107 KK, Sedangkan di dusun IV berada di perkebunan Ghutrie, pembagiannya kurang jelas siapa-siapa yang mendapatkan .
Makanya warga meminta kades nya turun dari jabatan sebagai kades talang piase.
” Setelah apa- apa keluhan para warga ini di sampaikan pada awak media mereka meminta agar di sampaikan kepada bupati melalui berita supaya kadesnya di copot,” ungkap warga.(Tim Mitra Desa)