Gapeksindo Gelar Rapimnas ke XI

JAKARTA,LENSAJABAR.COM–Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) gelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-XI yang berlangsung dari 6-7 Maret 2018 di Merlyn Park Hotel, Jakarta.

Ketua Panitia Rapimnas Gapeksindo ke XI, Sabri Manomang mengatakan, bahwa Rapimnas ke XI, dilaksanakan selama 2 hari, yakni tanggal 6-7 Maret 2018.

“Senin (5 Maret 2018,red), peserta Rapimnas sudah berdatangan dari seluruh Indonesia untuk melakukan registrasi dan malamnya membahas masalah Internal organisasi,”ujar Sabri.

Sesuai jadwal acara, Rapimnas Gapeksindo dibuka pada Selasa, 6 Maret, pukul 10.00 WIB oleh Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin. Sebelumnya diawali dengan sambutan ketua LPJKN, Ketua Kadin, dan Deputi Biang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

Dalam sambutannya Syarif menyorot masih rendahnya angka tenaga kerja bidang konstruksi yang telah bersertifikasi. Perusahaan-perusahaan kontraktor diminta untuk turut membantu menangani ini.

“Tenaga kerja bersertifikasi di konstruksi rendah. Dari sekitar 8.1 juta tenaga kerja konstruksi, tidak lebih 10 persen yang besertifikat. Ini menjadi tantangan dan persoalan kita untuk mengadakan tenaga kerja berkompetensi,” kata Syarif.

Syarif menilai, rendahnya tenaga kerja konstruksi berkompentensi menjadi salah satu penyebab kecelakaan kerja dalam proyek konstruksi yang diakibatkan oleh human error.

“Kegagalan konstruksi yang ada biasanya karena tiga faktor, Pemilik, Pengawas dan Pelaksana. Kita sering karena lemahnya pengawasan. Apalagi jumlah tenaga pengawas konstruksi juga kurang,” tandasnya.

Rapimnas juga akan melaksanakan diskusi Panel yang mengangkat tema : “Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang Berintegrasi” yang akan disampaikan oleh Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Dirjen Bina K3 Kementerian Tenaga Kerja, dan Deputi Pengembangan S & K LKPP. Diskusi selanjutnya akan membahas masalah “Sinkronisasi Regulasi Jasa Konstruksi”.

Diitempat yang sama Ketua Umum DPP Gapeksindo Irwan Kartiwan mengatakan iklim yang tidak sehat di bidang konstruksi acapkali menjadi penyebab hilangnya integritas para pelaku konstruksi. Karena itu, masalah integritas ini menjadi sorotan dalam Rapimnas XI Gapeksindo tahun 2018 ini.

“Sekarang kalau kita bicara kontraktor seperti (maaf) “kotoran”. Kontraktor terdegradasi. Jadi stigma buruk kontraktor, iklimnya menciptakan seperti itu. Kontraktor sudah disusupi politis. Karena itulah kta usung tema integritas dalam Rapimnas XI ini,” ungkap Irwan.

Irwan berharap, melalui Rapimnas XI Gapeksindo tahun 2018 ini akan ada kesamaan langkah untuk meningkatkan integritas konstruksi nasional.

“Pekerjaan rumahnya memang banyak sekali konstruksi. Tapi ayo kita mulai dengan integritas. Karena konstruksi Indonesia selayaknya memang berintegritas dan itu diawali dengan kejujuran,” tandasnya.

Adapun helatan Rapimnas dihadiri 556 peserta, terdiri dari Pengurus DPP, utusan Pengurus DPD 34 Provinsi, utusan DPC, seluruh Indonesia. (IDN).