BANDUNG, LENSAJABAR.COM — Rumor yang berkembang di kalangan para tokoh masyarakat kota Bandung, para aktivis dan para penggiat anti korupsi tentang masa jabatan Direktur Utama PDAM Tirtawening yang diduga akan diperpanjang.
Hal ini mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak terutama dari kalangan Aktivis Front Pembela Bandung (FPB). Hal tersebut terungkap ketika Panglima aksi FPB Satria menyampaikan rencana aksi unjuk rasa kepada kalangan media pada Selasa (17/3/2020) hari ini.
“Rencana aksi akan digelar dalam waktu dekat ini, lebih jauh Satria menyampaikan kepada para awak media bahwa rencana aksi unjuk rasa tersebut dalam rangka menyikapi dugaan perpanjangan masa jabatan Dirut PDAM Tirtawening yang seolah terlalu dipaksakan.
Ini ada apa??, mengapa Walikota Bandung juga DPRD pada diam dengan kondisi seperti ini ?, apakah mereka pada tidak tahu atau mereka semua pura-pura tidak tahu ?, ungkapnya dengan nada kesal.
Selanjutnya Satria juga mengungkapkan pada para awak media, bawa diduga kuat semua proyek dan pekerjaan di PDAM Tirtawening hampir keseluruhannya dimonopoli oleh kerabat dan orang terdekatnya Dirut PDAM yang saat ini akan diperpanjang masa jabatannya.
Hal ini yang menjadi salah satunya yang akan kami pertanyakan pada saat aksi unjuk rasa nanti, jelasnya. Ketika para awak media dan wartawan meminta tanggapan tentang rencana aksi dari FPB kepada salah seorang tokoh penggiat anti korupsi nasional Mujahid Bangun yang juga menjabat sebagai ketua umum ARM (Aliansi Rakyat Menggugat).
Melalui sambungan selulernya menyatakan sangat menyayangkan jika hal tersebut benar terjadi dan ada unsur yang dipaksakan katanya membuka pembicaraan. Lebih jauh Bang Mujahid yang terkenal vokal dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di tanah air ini mengatakan bahwa sudah lama mendengar dan mengetahui rumor yang berkembang.
Jika di PDAM Tirtawening itu diduga banyak sekali permasalahan. Mulai dari adanya dugaan penyalahgunaan anggaran yang mengarah pada tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan instalasi pengolahan air milik PDAM Tirtawening sebanyak 3 titik di daerah Cikalong – Pangalengan Kab. Bandung.
Yang menelan anggaran yang sangat fantastis sebesar lebih kurang Rp.63 Milyar. Namun pekerjaannya hingga saat ini diduga mangkrak. Saya sendiri beserta tim dari FPB saat ini sedang mengumpulkan data dan alat bukti yang valid jika nantinya kami giring temuan tersebut keranah hukum tegas mujahid mengakhiri pembicaraannya.(Tim)