Efisiensi, Ekonomi yang Semakin Sulit, Berdampak Pada PMB

‎Jakarta, Lensajabar.com – Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) berapa tahun belakangan ini sudah menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Sistem yang dikembangkan oleh perguruan tinggi ini untuk memastikan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berkelanjutan.

‎Saat ditemui awak media diruang kerjanya, Rektor Unindra Prof Dr H Sumaryoto menjelaskan, Unindra sudah lengkap semua instrumen nya standar nya sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah sudah jalan dan tidak ada masalah.

‎”Sebelum Covid-19 lalu Sistem Penjaminan Mutu Internal di Unindra sudah berjalan,” jelas Sumaryoto, Selasa (20/2025).

‎Dikesempatan yang sama, Sumaryoto mengungkapkan terkait penerimaan mahasiswa baru. Pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan cara sosialisasi dan komunikasi dalam bentuk promosi maupun publikasi untuk calon mahasiswa baru.

‎”Selain itu, kamu melaksanakan strategi bekerjasama dengan sekolah-sekolah binaan, baik SMA swasta dan negeri,” ujarnya.

‎Rektor mengakui, untuk penerimaan mahasiswa tahun ini berat, sekarang turun. Sudah hopeless, memang kondisi nasional yang tidak baik Perguruan tinggi yang lain juga mengalami hal yang sama.

‎”Mereka juga mengalami hal yang sama. Kita coba untuk mengambil poin, promosi apalagi ibarat kita jualan, berjualan barang ini barangnya bagus mereka tidak punya duit bagaimana mereka mau beli itu kasusnya itu masalahnya,” ucap rektor.

‎Unindra secara kulikuler telah memberikan mata kuliah keahlian bidang studi sebagai bekal para lulusan Unindra menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

‎”Kita telah bekerjasama dengan perusahaan, instansi-instansi, maupun BUMN. Kerjasama ini juga kita butuhkan dalam program pemagangan, program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Dan itu biasanya nanti setelah selesai magang, mereka dapat sertifikat, mereka bisa jadi kemudian di rekrut,” imbuhnya.

‎Yang terserap yang jelas dari populasi mahasiswa yang punya lapangan kerja lebih dari 60 persen setelah lulus dan yang mengikuti program yang sedang berjalan sekitar 20 persen . Mereka sudah siap bekerja dan berwirausaha yang jelas kita sudah bekali semua. sertifikasi, IT dibantu untuk digital marketing kalau mereka semua sudah punya mereka sendiri yang terjun sesuai dengan pilihan mereka masing-masing  yang penting mereka bisa bersaing dan lebih kompetitif punya keahlian tertentu dibidang keahlian.

‎Masih katanya, dari segi ekonomi sulit diduga, karena di era digital sekarang terus menerus peran sumber daya manusia (SDM ) yang secara menurun terus dikurangi, yang teller d bank juga sudah tidak di perlukan, banyak bank tutup terus apa-apa transaksi dengan tap-in. Apalagi, kemudian dengan media, televisi juga berat sekarang. Jadi yang seperti itu sulit diduga, karena berjalan terus sementara tidak ada lapangan kerja yang bisa menggantikan tahu-tahu muncul lebih kecil dari pada yang tutup, sementara perusahaan perusahaan seperti ritel banyak yang berat banyak yang di PHK.

‎Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan cepat, teknologi di satu sisi bukan saja memberikan manfaat, namun jauh lebih banyak mudharatnya. Belum lagi dengan kasus media sosial yang merusak moral.

Pos terkait