Dugaan Pencemaran Limbah Dari Pelaku Usaha di Sekitar Sungai Citarum, Seolah Mengabaikan Perpres Joko Widodo

BANDUNG BARAT, LENSAJABAR.COM – Program Citarum Harum yang diluncurkan Presiden Ir H Joko Widodo melalui Perpres No. 15 Tahun 2018 tentang Revitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum, sejauh ini masih belum maksimal.

Sebab di duga para pelaku usaha di sekitar aliran sungai Citarum masih belum memiliki kesadaran terkait buang limbah di sungai.

Satu contoh pelaku usaha yang diduga masih membuang limbah di sungai, yakni PT Daya Pratama Lestari yang berlokasi di Jalan Industri Batujajar Permai II No.29, Laksanamekar, Kec. Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat , diduga kerap membuang limbah berwarna, berbau dan berbusa ke Sungai Saguling.

Proses pembuangan limbah kotor tersebut diduga dilakukan secara terus-menerus, ini seakan mengabaikan Perpres yang dikeluarkan orang nomor satu di Indonesia, Joko Widodo.

Saluran Outpall PT Daya Pratama Lestari yang langsung kedalam sungai berpotensi tidak diketahui oleh siapapun, sekalipun PT Daya Pratama Lestari membuang limbah tanpa diolah kecuali air sungai dalam keadaan surut.

Pantauan di lapangan, ketika keadaan air sungai sedang surut, para awak media mendapati pembuangan limbah berwarna hitam pekat, bau dan berbusa diduga keluar dari Outpall PT Daya Pratama Lestari dan saluran siluman terjun yang terjun bebas kedalam sungai Saguling, Kamis (21/9/23).

Saat dikonfirmasi pada Jum’at (22/9/23) kepihak PT Daya Prima Lestari dalam hal ini General Affair, Asep mengklaim, bahwa limbah yang dikeluarkan dari outpall PT Daya Prima Lestari dalam keadaan baik-baik saja, tidak ada masalah, dan sesuai dengan video yang sempat ditunjukkan oleh awak media.

“Itu bukan saluran dari perusahaan kami, lagian kita juga selalu dipantau oleh Satgas Citarum harum setiap bulannya, dan anggota satgas yang selalu memantau adalah Serka Olif. Silahkan saja konfirmasi ke beliau tentang proses pengelolaan limbah kami,” tandas Asep.

Mendengarkan statement dan klaim yang disampaikan oleh pihak PT Daya Prima Lestari, para awak mediapun kembali menelusuri sungai dan ditemukan banyak saluran limbah dari PT Daya Prima Lestari yang diduga tidak diolah secara maksimal terlebih dahulu.

Pada saat awak media melakukan pengambilan video pada saluran outpall PT Daya Prima Lestari yang saat itu sedang dalam keadaan berwarna hitam, bau dan berbusa ada 2 orang karyawannya menghampiri lokasi outpall PT Daya Prima Lestari.

Ketika kamera diarahkan kepada kedua orang tersebut, mereka langsung bergegas kembali ke pabrik seperti panik.

Sementara, salah seorang warga petani yang ada disekitar pabrik, dia mengungkapkan, bahwa air yang keluar dari beberapa lobang, ada yang jernih, akan tetapi kalau yang jernih itu dipakai untuk bertani.

“Tanaman kami langsung mati, memang kalau disini ada beberapa saluran yang mengalir dan itu sudah berlangsung selama bertahun – tahun,” ucapnya.