Dugaan Adanya Mark-up Nilai Raport Oleh Sekolah Swasta Terbongkar

Bogor, LENSAJABAR.COM – Melihat hasil tes Computer Assisted Test (CAT) pada web SPMB Jawa Barat pada nilai raport sekolah swasta yang diduga mark-up yang tayang dibeberapa media pekan lalu, kini menjadi pertanyaan dari masyarakat ataupun orang tua siswa hasil tes yang didapatkan hasil cek web SPMB Jawa Barat bahwa sekolah negeri lebih unggul dari sekolah swasta.

Hasil cek web SPMB Jawa Barat di SMAN 1 Tamansari, hasil tes CAT yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat yang dilaksanakan di ruang kelas SMAN 1 Tamansari Kabupaten Bogor Kecamatan Tamansari, dapat dilihat bahwa swasta yang nilai raportnya tinggi hanya mendapat nilai 70, 80, 100, padahal itu yang nilai raportnya saat pendaftaran paling bagus.

Sedangkan dari sekolah negeri yang nilai raportnya biasa saja malah dapat nilai 120, 170 dan 180 ini bisa dijadikan bukti dugaan adanya mark-up oleh sekolah swasta perlu di cek kembali oleh Disdik Jawa Barat dan KCD Wilayah 1 Kabupaten Bogor untuk segera bertindak dan kroscek, kalau memang ada tindakan mark-up untuk segera ditindaklanjuti, karena hal ini sangat merugikan siswa yang benar nilai raport apa adanya dengan kemampuannya sendiri.

Adapun aduan orang tua siswa dan warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dirinya selaku orang tua siswa yang sedang berjuang untuk bisa masuk sekolah SMAN 1 Tamansari dengan jalur prestasi raport sangat kaget setelah lihat Web SPMB Jawa Barat.

“Saya selalu kroscek, ternyata dugaan mark-up yang dilakukan sekolah swasta bisa jadi benar, karena hasil tes yang dilaksanakan pada hari Kamis dan Jum’at pada tanggal 3 dan 4 Juli kemarin menjadi pertanyaan. Kok nilai raport sekolah swasta pada bagus, tetapi  hasil tesnya banyak di bawah sekolah negeri, padahal kalau dilihat skor jauh lebih bagus swasta,” ujarnya, Sabtu (5/7/2025).

Dirinya berharap kepada pihak Disdik Jawa Barat agar dicek ke sekolah swasta, apa sudah benar memberikan nilai tersebut atau ada sesuatu permainan supaya bisa masuk sekolah negeri.

“Kalau terbukti ada permainan nilai, saya atas nama warga sekaligus orang tua murid meminta untuk diskualifikasi.” ucapnya dengan nada kesal.

Pos terkait