MUBA,LENSAJABAR.COM – Ricuhnya Permasalahan Pokir (Pokok Pikiran) DPRD, yang membuat Kontraktor lokal menjadi meradang karena tidak mendapatkan Proyek.
Mengakibatkan Puluhan Kontraktor lokal yang tergabung dari berbagai Asosiasi Kontruksi Masyarakat Kontruksi di Muba meminta Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Unsur Pimpinan DPRD Muba, para kontraktor lokal ini mempertanyakan kejelasan Pokir (Pokok Pikiran) yang diduga sudah punya anggota DPRD.
RDP tersebut dilaksanakan pada, Senin (10/08/2020). Yang di hadiri oleh wakil ketua I DPRD Jon kenedi, Wakil Ketua II Irwin Zulyani, Afitni Junaidi Gumai dari Fraksi Golkar, Endi Susanto Fraksi PAN, Damsih Ucin Fraksi gabungan PPP dan Perindo, Ketua dan puluhan perwakilan masyarakat Jasa Kontruksi yang berada di kabupaten Muba sebagai juru bicara Andip Apriansyah.
Didalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, “masyarakat jasa kontruksi yang berada di muba meminta penjelasan dari pimpinan DPRD Muba tentang Pokir yang menurut TAPD di duga sudah punya dewan semua ,” jelas Andip.
Dari hasil RDP tersebut tertuang dalam berita acara rapat hasilnya DPRD akan segera memanggil TAPD kabupaten Muba untuk konfirmasi permasalahan ini dengan perangkat daerah terkait
Wakil ketua I DPRD dari PDI Jon kenedi saat di wawancarai sehabis RDP mengatakan, kalau dari pihak TAPD mengatakan itu pokir semuanya punya DPRD tidak benar.
DPRD tetap mengacu kepada Profesional yang penting Proyek itu memenuhi syarat kita tidak boleh mengintervensi mereka dalam hal soal pembagian Proyek karena tidak ada ranahnya DPRD untuk itu, tapi kita DPRD memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah supaya Kontraktor lokal itu seluruh kegiatan di perdayakan untuk mereka, yang adilnya seperti itu.
” Saya tidak sependapat kalau orang di luar Muba mau yang mengerjakan Proyek disini. Sementara Kontraktor lokal tidak dapat, tapi kalau dia tidak melakukan penawaran bisa jadi tidak dapat,” jelas Jon.
Sementara itu seusai RDP Wakil ketua DPRD ini saat dimintai keterangan mengungkapkan, adanya TAPD yang di duga menuding DPRD main Proyek Pokir ini, yang juga mengatasnamakan punyanya anggota dewan, Wakil ketua DPRD Jon Kenedi merasa geram dan akan memanggil TAPD untuk mengklarifikasi, kita mau dengar seperti apa TAPD menuduh seluruh kegiatan Pokir di ambil oleh DPRD.(Tim)