DPC FSP KEP KSPI Tanpa Lelah Perjuangkan Nasib Buruh

DEPOK, LENSAJABAR.COM – Dimasa pandemi, anggota DPC FSP KEP Kota Depok, sedikit berkurang, ini disebabkan karena banyak perusahaan yang mengistirahatkan pekerja karena turunnya Order Pekerjaan.

Hal ini disampaikan Ketua DPC FSP KEP KSPI Kota Depok, Surya Alamsyah Sitepu saat disambangi wartawan di lingkungan perusahaan PT Meiwa Indonesia, bilangan jalan raya Jakarta – Bogor, Mekarsari, Cimanggis Depok.

Adapun anggota DPC FSP KEP KSPI Kota Depok yang ada sekarang berjumlah 2500 orang, dari 4 perusahaan yakni, PT Meiwa Indonesia, PT Fortuna Mustika Citra, PT BASF dan PT. Arista Latindo.

“Di Meiwa Indonesia sendiri, kondisi ini sempat berpengaruh pada tahun 2020, karena ada pengurangan tenaga kerja PKWT, dari 400 orang berkurang 50-60 persen. Tapi, pada saat pekerja di PT Meiwa dirumahkan, PT Meiwa memberikan perhatian dengan memberikan mereka masih menerima gaji 100 persen,” ujar Surya kepada wartawan, Senin (03/01/2022).

Namun katanya, diakhir tahun 2021 tepatnya bulan Oktober, Meiwa mulai memasukkan tenaga kerja lagi, dan hingga sekarang lebih dari 400 orang, itu dipabrik 2, tapi kalau di pabrik 1 kita masih stagnan.

“Saat ini, pekerja di PT Meiwa Indonesia berjumlah 1.050 PKWTT dan 400 PKWT per- Desember 2021. Dan mereka semua sudah vaksin serta pekerja di Meiwa sudah mendapatkan program BPJS Kesehatan, baik PKWTT maupun PKWT,” jelasnya.

Di kesempatan tersebut, dirinya juga mengatakan terkait SK Gubernur Jawa Barat yang menjanjikan pada tanggal 31 Desember 2021, hingga sekarang pihaknya belum mendapatkan. Seperti diketahui, pada saat audensi di Jawa Barat, dua federasi (SPMI dan KEP KSPI, red) Walk Out, karena instruksi langsung dari Said Iqbal, karena apa yang disampaikan pihak Gubernur tidak disepakati oleh pihak konfederasi paling atas, karena ada UU nomor 11 tahun 2021 dan beberapa pertimbangan lainnya.

“Tapi kalau tidak ada realisasi, kami SP/SB akan konsolidasi/koordinasi kembali, rencananya minggu depan yang akan difasilitasi oleh KEP SPSI, langkah-langkah apa yang kita ambil, nanti diputuskan disitu,” tandasnya.

Disinggung adanya Aliansi Buruh dirinya mengungkapkan, mungkin masalah internal sebelum dirinya masuk di pengurus DPC hingga terbentuk Aliansi Buruh, dia mengakui belum mempelajari.

“Mungkin juga saat itu ada keinginan SP/SB yang belum tercapai dan kekecewaan. Tapi pada intinya, saya ingin merangkul, jangan sampai buruh terpecah belah. Inginnya bersatu berjuang untuk kemaslahatan buruh di kota Depok khususnya,” imbuhnya.

Saat ini, DPC KEP KSPI Kota Depok sedang memperjuangkan nasib para pekerja di PT Fortuna terkait agar mereka mendapatkan program BPJS Kesehatan dan sudah ditangani pada tahun 2021 melalui advokasi DPC.