DiskopUKMperindag Kota Mojokerto Gencarkan Produk Kerajinan dan Seni ke Luar Negeri

JAKARTA, LENSAJABAR.COM – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) menggelar Indonesia Maju Expo & Forum 2023 di Plaza Selatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, yang berlangsung dari tanggal 1- 4 Juni 2023). Kegiatan tersebut mengusung tema “Transformasi Ekonomi & Nasionalisme untuk Indonesia Berkelanjutan.”

Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut yakni dari Pemerintah Kota Mojokerto. Saat ini pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) sedang giat-giatnya mempromosikan hasil produk lebih gencar lagi, baik tingkat nasional maupun internasional.

Kepala Bidang DiskopUKMperindag Kota Mojokerto di stand tersebut mengatakan, pertama pihaknya memperkenalkan daerah, kedua produk dan yang ketiga memberikan insentif kepada pelaku usaha bahwa ini adalah sarana media untuk mempromosikan produk-produk yang ada di Kota Mojokerto.

“Produk unggulan kita adalah alas kaki dan sepatu. Alhamdulillah produk kita ini sudah diekspor ke Timur Tengah dan Ke Turki. Untuk bahannya lokal 100 persen. Kami akui, produk kita ini harganya menyesuaikan dengan kualitas produk sekelasnya, sebab produk ini tidak hanya produk kerajinan biasa, namun ada sentuhan seni di produk ini dan nilainya tidak bisa ditentukan dan untuk pameran kali ini ada sekitar 25 jenis,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (1/6/2023).

Dikesempatan yang sama, dirinya juga mengatakan bahwa saat ini Kita Mojokerto sedang membangun Sentra Kerajinan Mojokerto, seperti batik dan lainnya dan semua nantinya akan terintegrasi dengan showroom yang ada, karena produksi dan pemasaran ada disitu.

“Alhamdulillah, kami bersyukur untuk pembangunan sentra itu, kami sudah menyiapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Ini menjadi sangat penting disiapkan, karena bila IPAL yang sudah lengkap, tidak akan menganggu produksi, karena ada ada pengolahan limbahnya disitu,” ucapnya.

Sebab dukungan sarana dan prasarana katanya lagi menjadi hal yang utama dan diyakini masyarakat juga akan mendukung pembangunan sentra tersebut.

“Kami akui, selama ini masyarakatkan tidak mudah untuk diedukasi, jadi perlu sosialisasi dan masyarakat menolak dan tidak serta merta melarang limbah dibuang disini itu kan ada solusi. Kita tahu, produksi batik itu kan sebagai penopang hidup tidak diperbolehkan disitu, makanya kami memberikan solusinya. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada komplain dari warga atau masyarakat, berjalan aman dan terkendali,” ungkapnya.