KAB. BANDUNG, LENSAJABAR.COM – Penutupan aliran sungai Cisuminta oleh Satgas Citarum Harum Sektor 7 yang di Pimpin langsung oleh Dan Sektor 7 Kol Inf Purwadi di nilai kurang efektif dan menimbulkan masalah baru, beberapa perusahaan yang dinilai tidak bersalah mendapatkan imbas dari luapan aliran sungai Cisuminta, salahsatunya PT. Mitra Citarum Air Biru (MCAB).
Pasca penutupan aliran sungai Cisuminta beberapa hari lalu mengakibatkan Perusahaan tersebut (MCAB-red) terendam air sungai yang bercampur limbah setinggi Satu meter lebih, sehingga Dan Sektor 7, Direktur MCAB dan beberapa pengusaha yang kena dampak akibat ulah pengusaha nakal pembuang limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu, berdiskusi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dan Sektor 7 Kol Inf Purwadi memaparkan” pembahasan kemarin dengan kementrian terkait penutupan aliran sungai Cisuminta ternyata kurang efektif dan ada beberapa perusahaan yang dinilai tidak melakukan kesalahan malah terkena dampaknya , salahsatunya PT. MCAB yang saat ini terendam luapan air sungai Cisuminta.
“Saat ini kami sudah berdiskusi dengan beberapa pengusaha, kami akan buka Coran dari aliran sungai Cisuminta yang dekat dengan MCAB, selanjutnya kami akan melakukan penutupan sebelum aliran sungai Cisuminta dan akan di arahkan ke Sungai Citepus , serta akan kami selidiki siapa pemilik pipa tersebut” ungkap Purwadi usai melakukan diskusi bertempat di PT. Naga Sakti, Cisirung , Kab. Bandung, Jum’at (13/9).
Lebih lanjut Purwadi mengutarakan, kemarin ada statement dari LH bahwa ada salah satu perusahaan yang terindikasi membuang limbah, apabila sudah ketahuan, maka kami akan tindak lanjuti hingga ke ranah pidana.
Sementara itu, Direktur MCAB Lucky Tjandradinata yang akrab di sapa Aan mengatakan, tercatat ada tujuh perusahaan mitra dari MCAB yang terlewati aliran sungai Cisuminta, siapa yang buang limbah ke Sungai dan kemarin yang tertangkap, pihak kami tidak mengetahuinya.
“Akibat terendamnya MCAB, mitra kami banyak yang mengeluh dan beberapa pihak bersimpati, akan tetapi kamipun tidak menyalahkan Satgas Citarum, akibat patroli yang di laksanakan sejak tanggal 25 Agustus hingga 4 September 2019 dan kedapatan PH air hingga 11, beliau-beliau ini menjalankan fungsinya” tandas Aan. (red).