Diduga Kurang Paham KIP, Camat Gedebage Alergi dengan Media

Camat Gedebage

BANDUNG, LENSAJABAR.COMDodit Ardian Pancapana selaku camat Gedebage selalu menghindari wartawan yang ingin konfirmasi seputar wilayah yang menjadi otoritas kebijakannya.

Sejak dirinya menjabat di Gedebage, dirinya tertutup dengan alasan sibuk. Dodit juga di nilai tidak piawai dalam menjalankan tupoksinya selaku pejabat kecamatan di wilayah Gedebage, karena Dodit kurang memahami UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan UU Pokok Pers Tahun 1999 dalam melayani tugas wartawan (06/01).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Mengingat wilayah Gedebage yang pesat dalam pembangunan dan pengembangan wilayah menuju Kota Tecnopolis, jelas wilayah tersebut harus bisa juga menyesuaikan dengan kultur masyarakat sekitar.

Jauh sebelumnya, Dodit sendiri siap kapanpun dalam tugas, bahkan kapanpun dirinya ingin ditemui selalu siap, demi meneruskan tugas camat lama dalam pembangunan wilayah, baik infrastruktur, sosial budaya, dan perekonomian dalam menata wilayah kecamatan Gedebage.

Dodit setiap di konfirmasi via Whatsapp dan telpon tidak merespon bahkan lakukan pemblokiran, diduga kuat Dodit selaku camat tak ingin berurusan dengan awak media, pesan untuk menemui dirinya sudah pernah di sampaikan langsung oleh Jaenudin selaku Sekcam Gedebage, namun hal hasil hanya angin lalu. Sekcam sendiri pernah mengagendakan untuk ketemu, namun Dodit selaku camat kurang respon.

Setelah menunggu lama akhirnya Dodit bisa di jumpai, meskipun dirinya tidak bisa diam berjalan kesana kemari menunjukan sikap kurang profesional selaku pejabat publik yang ingin diminta konfirmasi.

Saat Dodit dikonfirmasi, mengatakan dirinya mau di wawancara tapi tidak mau di rekam, lewat surat saja.

“Saya hanya mau di wawancara, namu melalui tertulis”, tegasnya kepada wartawan.

Tak hanya itu saja, Dodit selaku camat juga menunjukan dirinya selaku pejabat publik kota bandung terkesan amatiran, pasalnya Dodit mengambil HP yang merupakan milik wartawan untuk di periksa.

Hal ini jelas bahwa Dodit selaku camat masih menunjukan sosok pejabat yang alergi di wawancara oleh awak media. Walikota Bandung harus bisa melakukan pembinaan terhadap oknum camat yang masih belum paham tugas dan fungsi wartawan. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *