BANDUNG, LENSAJABAR.COM — Limbah cair kembali terjun bebas ke sungai dengan PH 5 dan PH 10 dari Dua saluran, Limbah tersebut diduga di buang oleh PT. Kharisma Printex , Jalan Holis No. 461 Margahayu Utara Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung.
Pabrik printing yang memiliki luas lahan lebih dari 7000m2 dengan jumlah karyawan hampir 200 orang diduga kuat dengan sengaja memanfaatkan situasi ketika tidak diawasi membuang limbah ke sungai pada hari Senin (21/10) pukul 13.40 WIB.
Saat dikonfirmasi terhadap pihak pabrik dan pihak terkait Citarum Harum, rekan media sempat menunggu lama hingga akhirnya semua datang dan lakukan Check dan richek, Azis selaku Kabag PT. Kharisma Printex sekaligus penanggungjawab IPAL menjelaskan, ” hal tersebut akibat kelalaian operator yang bekerja, sehingga limbah cair keluar saat itu tidak termonitor. Dalam pengolahannya kita memakai fisika kimia (Chemical). Namun saya bingung juga, kok bisa limbah ini mengalir ke sungai, mungkin dalam hal ini human error”.
Serma Chandra mengatakan ” Satgas Sektor 22 cukup merespon positif terkait laporan dugaan limbah cair yang diatas ambang baku mutu milik Kharima Printex, hadirnya satgas agar mengetahui kebenaran dan kroscek dilapangan agar tidak menjadi isu yang simpang siur. Satgas meminta sama – sama meninjau pengolahan limbah kharisma, serta melihat kolam ipal yang sedang dibuat ” ungkap Serma Chandra, Selasa (22/10).
Azis menambahkan ” kita tangani juga lumpur karena kita pakai alum untuk obatnya dan itu menjadi flog lumpur yang berlebihan, dan saat ini kita sedang buat kolam ipal dengan daya penampungan 14.000m³x2, kebetulan saat kejadian operator saya sakit tapi ada bantuan dari karyawan lain. Mungkin ada kekurangan proses yang malem saat kejadian. Memang itu saluran limbah punya kita dan benar itu air limbah sini ” jelasnya.
“Saya akan berikan sanksi tegas pada operator saya bila lalai dalam mengolah limbah cairnya, dan saya sangat hati – hati dalam hal mengolah limbah, karena saya peduli citarum apa lagi bila sampai kurang obat sehingga seperti ini.
Ditemukan juga dilokasi pabrik dalam pengolahan lumpur sludgenya yang kurang maksimal. Karena tampak jelas karungan lumpur sludge yang menumpuk belum kering secara maksimal, mengakibatkan cairan lumpur yang banjir itu terbuang langsung keselokan. Kembali Azis mengatakan ” justru saya baru lihat ada yang basah dan mengalir ke sungai, seharusnya ini kering ini saya baru tahu ” jelasnya. (Team ).