Dengan Pesawat CN-295 A-2901, Pangdam II/Swj dan Kadiv TMC BNPB Ikut Semai Kapur NaCL di Wilayah Jambi dan Sumsel

SUMSEL,LENSAJABAR.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menghilangkan asap yang timbul akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Dengan menggunakan pesawat CN-295 A-2901, yang dibawa oleh Kapten Enggal/Lettu Joenoes, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., didampingi Kepala Divisi TMC BNPB, Marskal Pertama Basuki Rochmat, Jum’at (11/10/2019) pukul. 13.30 WIB ikut langsung menyemai kapur NaCl yang akan membuat hujan buatan untuk area Jambi dan wilayah Sumsel.

Sebanyak 2.400 kg atau 2,4 ton bahan kapur tohor (NaCL) akan disemai diatas awan Tanjung Jabung (Tanjab) Timur dan Muaro Jambi serta wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) antara lain, Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Timur.

Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan mengatakan, tim gabungan TNI dan BNPB melakukan penaburan Kapur Tohor di kawasan Jambi yakni di Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, dan wilayah Sumsel – Utara, Timur, Selatan dan Tenggara. “Kalau untuk Jambi ini sudah ke lima kali dan Sumsel sudah ke 25 kali”, katanya, Jum’at (11/10/2019).

Pangdam juga menegaskan bahwa, saat ini pihaknya akan menaburkan sebanyak 2.400 kg atau 2,4 ton kapur Tohor. ”Sudah ada sekitar 100 ton kita taburkan di Jambi, Riau dan Sumsel”, ungkapnya.

“Untuk Jambi sudah dilakukan sebanyak 5 kali, 2 diterbangkan dari Riau dan 3 dari Palembang. “Lima kali sudah kita tebarkan, dengan itu bisa meredam titik api bahkan bisa menjadi nol. Titik hotspot saat ini naik turun, tapi bisa ditekan dibandingkan dengan sebelumnya,”tegasnya.

“Kita dari TNI terus melakukan pemadaman di lokasi hutan yang terbakar, dan untuk hari ini kita bersama TMC membuat hujan buatan, yang mana harapan kita hujan ini bisa memadamkan api di lahan yang masih terbakar khusus di Jambi dan Sumsel”, imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Divisi TMC, Marsekal Pertama Basuki Rochmat mengatakan bahwa, kapur tersebut ditebarkan di Jambi dan Sumsel. Hal itu dilakukan untuk menciptakan hujan buatan. “Meski hujannya sifatnya lokal nantinya, ada yang 1 jam ada yang cuman 15 menit, yang jelas ini kita lakukan untuk menekan terjadinya karhutla”, pungkasnya.

“Kita juga tidak hanya menyemai kapur tohor ini, akan tetapi kita harus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui kondisi awan sebelum menyemai sehingga bisa efektif dalam menyemai kapur tohor dan menjadi hujan”, ungkapnya.

Dari hasil laporan, Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan berhasil menghadirkan hujan buatan yang terjadi di beberapa daerah, terutama di daerah Sumsel. Hasilnya, telah turun hujan pada sore hari tadi hingga menjelang malam hari di beberapa wilayah.

Laporan hujan turun mulai pukul. 19.08, telah turun hujan dengan intensitas sedang dengan mendung tebal dari Posko Sepancar, OKU, kemungkinan hujan akan turun semakin deras di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, laporan turun hujan juga terjadi dengan intensitas ringan selama 5 hingga 20 menit di sebagian wilayah Kab. OKU antara lain, di Kec. Baturaja Timur dan Barat, Pengandonan dan Peninjauan.

Sedangkan di wilayah Kab. OKU Timur juga turun hujan di Kec. Buay Madang, Belitang Madang raya, Martapura dan BP Peliung. Sementara itu, di wilayah Kab. OKU Selatan juga turun hujan dengan intensitas ringan (gerimis) di Kec. Runjung Agung.

(Pendam II Swj/Riyan)