BUMN Akan Memproduksi 6 Juta Masker Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona

BUMN Akan Memproduksi 6 Juta Masker Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
BUMN Akan Memproduksi 6 Juta Masker Untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona

Menteri BUMN, Erick Thohir sebut PT Kimia Farma dan BUMN farmasi lainnya akan produksi 6 juta masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang beredar di Indonesia. Erick mengatakan jumlah produksi 6 juta masker tersebut hanya dari pabrikan BUMN farmsi pada April mendatang.

Bahan baku yang dimiliki BUMN masih memungkinkan memproduksi jutaan masker, “ Dari pihak BUMN akan produksi 6 juta masker, bahan bakunya masih cukup. Kita coba memproduksi di bulan April 6 juta masker, di Maret ini kita lagi berusaha. Lagipula produksi masker bukan kita saja, ada sekitar 30 perusahaan ”, kata Erick.

Bacaan Lainnya

“ Bahan baku dari China mulai menipis kita cari lagi di Eropa, sekarang Eropa mulai kejadian jadi kita harus cari di India. Makanya ke depan untuk  masalah bahan baku masker ini yang kertas kecil itu kita kalau bisa buat sendiri” , jelas Erick.

Erick berharap  untuk kedepannya ada perusahaan dalam negeri yang bisa memproduksi bahan baku masker. Sehingga, Indonesia tak lagi ketergantungan dengan negara lain.

Produksi masker sebagai upaya mengatasi kelangkaan dan tingginya harga di pasaran akibat wabah dari virus corona. Harga masker Pasar Glodok, Jakarta, jenis Nexcare isi 50 melambung sampai Rp 850 ribu per kotak. Lalu, merek Sensi Rp 450 ribu, dan Accurate seharga Rp 400 ribu.

Saat harga masker melambung tinggi, Erick ikut turun ke lapangan untuk mengecek stok masker di Apotek Kimia Farma, Cikini, Jakarta Pusat. Saat berkunjung ke Apotek Kimia Farma memajang masker dan menjualnya seharga Rp 2.000 pcs.

Erick mengakui bahwa stok masker yang dimiliki Apotek Kimia Farma dalam keadaan yang masih tidak stabil. Di beberapa daerah, stok masker Apotek Kimia Farma ternyata sama sekali tidak ada alias kosong. “Kami jujur stok masker masih up and down tergantung kebutuhan masyarakat. Kemarin saya cek di Jakarta masih aman, Manado sudah kehabisan, dan di Padang juga aman,” ujar Erick.