MUBA,LENSAJABAR.COM – Ditengah pandemi Covid-19 ini bangsa indonesia masih disibukan dengan penanganan pencegahan penularan virus Covid-19 kepada masyarakat baik di kota kota maupun dipelosok desa seluruh indonesia dalam bentuk kegiatan sosialisasi.
Pandemi virus corona ini sangat melumpuhkan sendi sendi ekonomi bangsa Indonesia secara global sehingga pemerintah pusat dan daerah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Namun ditengah merebaknya pandemi Covid-19 ini warga desa Sialang Agung kecamatan Plakat Tinggi bernama Misnalim (60) dan Semiati (60) telah memiliki kebun buah naga seluas setengah hektar dengan jumlah 1200 batang buah naga.
Di tengah kesibukannya setiap hari membersihkan kebun buah naganya, media inipun banyak bertanya tentang keberhasilan suami istri yang telah berhasil mengembangkan kebun buah naga, Rabu (5/8/2020) di kediaman rumahnya di Desa Sialang Agung.
“Awalnya kami menanam 3 batang buah naga dihalaman depan rumah dan alhamdulillah berbuah, lalu saya ingin mengembangkan lagi jumlah batang buah naga dan juga agar buah nya menjadi bagus, lalu belajarlah ke jawa timur tepatnya didaerah banyuwangi selama 3 bulan mengikuti pelatihan, setelah pulang mendapatkan ilmu tata cara mengembangkan buah naga agar berbuah bagus dan berbuah tanpa musiman berbuah terus,” ujar Semiati dan Misnalim.
” Alhamdulillah sekarang jumlah nya sudah 1200 batang yang dulu hanya 3 batang dalam kurun waktu 5 tahun, dan pembelinya pun datang sendiri kekebun dan memetik langsung dan apabila ingin diantar di tambah ongkos ojek sebesar Rp.5000,-,” jelasnya.
Kepala Desa Sialang Agung Kurniadi pun sangat mendukung dan bangga warganya ada yang inovatif mengembangkan usaha rumah tangga berkebun buah naga yang menjadikan desa nya percontohan bagi desa tetangga yang ingin berkebun buah naga.
” Kedepan kami akan membuat Perdes setiap rumah menanam buah naga sebanyak 10 batang, sehingga berguna untuk menambah income warga yang terdampak Covid-19 ini,dan mohon dukungan warga Desa Sialang Agung dan juga pemerintah kabupaten Musi Banyuasin,” paparnya. (Red)