BTC Fashion Mall ‘Kebanjiran’ Hingga Lantai 3

BANDUNG, LENSAJABAR.COM– Dalam rangka mensyukuri Tahun Baru Imlek, yang rangkaiannya di lengkapi dengan perayaan Cap Go Me, Seorang seniman muda sekaligus Ketua Askara (Asosiasi Anak Juara) Anthony berhasil membuat BTC Fashion Mall, Jalan Dr. Djundjunan atau yang lebih dikenal Pasteur No.143-149, Bandung, kebanjiran pengunjung hingga lantai 3, Jum’at 23 Maret 2018.

Sumbangsih BTC Fashion Mall untuk Indonesia bersama seniman muda berbakat, Anthony dan semua penyelenggara yang terlibat berhasil menyuguhkan perhelatan kebudayaan yang luar biasa.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Sebagai penggagas acara, Anthony mengkolaborasikan Barongsai versi Tionghoa dengan pertunjukan Barong dalam berbagai versi kebudayaan yang berkembang di banyak daerah seluruh Nusantara, seperti Barong Bali, Reog Ponorogo, Sisingaan Jawa Barat dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga berbagai kesenian lain seperti vokal grup, Jazz dan ekspresi Anak Juara.

Turut hadir dalam acara tersebut, CEO BTC Fashion mall, Chandra Tambayong, Pembina Asosiasi Anak Juara (Askara), Atalia Ridwan Kamil, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jawa Barat, Agung Suryamal, Komunitas JAKATARUB (Jaringan Kerja Antar Umat Beragama), Wawan WG, PSMTI Jawa Barat, Perhimpunan Inti Jabar, KSBP Jabar, Askara Indonesia. Juga di dukung oleh berbagai pihak peduli ke-Bhinekaan, Media, Lembaga Pendidikan, Para Pembina Kreatifitas Anak, musisi, swasta dan Pemerintah.


Ketua Askara (Asosiasi Anak Juara) sekaligus penggagas acara, kepada awak media, Anthony memaparkan, pagelaran budaya ini bertajuk IMLEK NUSANTARA – Festival 15 M, dalam rangka mensyukuri tahun baru imlek, yang rangkaiannya di lengkapi dengan perayaan Cap Go Me.

“15 M itu di bacanya Cap Go Me, bukan 15 Miliar. Istilah ini di gunakan untuk menarik perhatian dan mempopulerkan Cap Go Me itu sendiri, sedangkan istilah Imlek Nusantara di gunakan untuk menjelaskan kepada khalayak bahwa konsep yang di tawarkan dalam acara tersebut adalah dengan mengangkat kebhinekaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, perayaan yang di buat pada kali ini tidak sebagaimana biasanya”, jelas Anthony.

Anthony menambahkan, tujuan acara ini tak lain adalah untuk saling menghargai antar budaya yang berbeda. Dalam konteks ini, Hari Raya Imlek dapat di rayakan bersama sebagai wujud indahnya kebersamaan dalam keragaman, menjadikan Imlek sebagai perayaan bersama dan momentum yang tepat dalam mempersatukan keragaman Nusantara.

“Berbeda budaya tetapi untuk satu tujuan, Indonesia Kuat, seperti Singa Barong”, tandas Anthony.( Iwa Permana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *