KAB. BANDUNG BARAT, LENSAJABAR.COM– Permasalahan sampah di Indonesia bukanlah hal baru, sebab dampak meningkatnya volume sampah yang hampir dikota-kota besar di Indonesia, bukan saja hanya pembuangan ataupun pengelolaan sampah, namun jumlah pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi hal tersebut.
Dilema sampah juga terjadi di wilayah Provinsi Jawa Barat. Meningkatnya jumlah penduduk di Jawa Barat, tidak imbangi dengan sarana dan prasarana lokasi pembuangan sampah, hal ini menjadi kelebihan beban serta penumpukan di salah satu Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS).
Salah satu TPA di Jawa Barat, Sarimukti tepatnya terletak di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, adalah TPA yang setiap hari menampung pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Belakangan berita mengenai adanya permasalahan yang semakin pelik akses menuju lokasi TPA Sarimukti yang sulit ditempuh karena tumpukan lumpur dan jalan yang licin, berdampak merugikan bagi pihak-pihak terkait.
Saat dikonfirmasi, Humas Badan Pengelola Sampah Regional (BPRS)/ Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang akrab di sapa Kang Herry Huis mengatakan, tidak benar apabila terjadi antrian sampai 5 km, kalau 600 meter dari timbangan itu benar”, sambil menunjukan kepada awak media letak timbangan ke titik TPA.
Saat ini kapasitas sampah di TPA Sarimukti sudah mendekati ambang batas maksimal.
“Jauh sebelum berita tersebut,kami berencana melakukan perbaikan infrastruktur menuju ataupun landasan TPA Sarimukti akan tetapi keburu musim hujan, karena yang kami pikirkan efektifitas dari perbaikan tersebut”, ujarnya saat di temui wartawan, Selasa (13/3/18) di lokasi TPA Sarimukti.
Pihaknya konfirmasi kembali bahwa berita tersebut tidak benar adanya. Sebab, pada saat musim hujan terjadi antrian truk yang akan membuang sampah di TPA Sarimukti. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang menyebabkan kecepatan pembuangan yang lebih lambat dibandingkan pada saat cuaca cerah.
“Pada umumnya truk sampah yang ada dari kota dan kabupaten yang dilayani adalah Dump Truk atau truk terbuka yang ditutup jaring, sehingga truk basah oleh air hujan dan beratnya bertambah karena sampah bercampur air yang menyulitkan saat bongkar truk untuk membuang sampah. Disamping itu ada program perbaikan jalan manuver yang memang telah direncanakan oleh BPSR”, jelasnya.
“Mudah-mudahan pada musim kemarau TPA sarimukti lebih baik dan terpadu , lancar dalam melayani truk sampah sehingga cepat dlm proses pembuanganya” , Harap Kang Herry.
Pihaknya (BPSR, red) juga terus berusaha memberikan layanan pada TPA Sarimukti yakni dengan cepat mengatasi jalan yang licin melalui penyemprotan jalan, penyemprotan ban truk yg lewat serta membersihkan lumpur Wheel loader yang tersedia.(Iwa Permana).