Bom yang Terjadi di Polsek Astana Anyar, Kini Kapolri Sedang Telusuri Jaringannya

BANDUNG, LENSAJABAR.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap pelaku peristiwa bom Polres Astana Anyar (seharusnya Astanaanyar) yang terjadi Rabu pagi, 7 Desember 2022. Listyo Sigit memastikan pihaknya juga akan memburu kelompok yang terafiliasi dengan pelaku.

Listyo mengatakan, identitas pelaku berhasil dilacak berdasarkan pemeriksaan sidik jari dan identifikasi wajah pelaku yang terekam di CCTV. Dia menyatakan pelaku bernama Agus Sujatno, alias Abu Muslim itu merupakan mantan narapidana teroris.

“Yang bersangkutan penah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo (27 Februari 2017 di Bandung), dan sempat dihukum 4 tahun. Di bulan September atau Oktober 2021 yang bersangkutan bebas, tentunya kegiatan yang bersangkutan kita ikuti,” kata Listyo Sigir yang langsung hadir di lokasi pengeboman.

Listyo Sigit menyatakan Agus sempat menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan yang merupakan penjara dengan keamanan tertinggi di Indonesia.

“Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok merah, sehingga tentunya untuk proses deradikalisasinya tentunya membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda karena yang bersangkutan masih susah untuk di ajak bicara, masih cenderung menghindari. Walaupun tentunya sudah mulai melaksanakan aktivitas,” kata dia.

Listyo mengatakan Agus terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau JAD Jawa Barat. Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah organisasi terorisme yang berkiblat pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). JAD telah dinyatakan terlarang sejak 2018 oleh pemerintah Indonesia.

Kapolri pun mengatakan polisi masih melakukan pendalaman terhadap kelompok yang berada di belakang pelaku aksi teroris tersebut.

“Saat ini tim terus bekerja untuk bisa menuntaskan peristiwa ini,” kata dia.“Dari olah TKP ini kita melakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku.”

Listyo tidak menyebutkan motif pelaku. Namun dilokasi kejadian ditemukan belasan kertas yang diduga dibawa pelaku.

“Ditemukan belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap rancangan KUHP yang baru saja di sahkan di mana di dalamnya membahas terkait masalah zina dan lain sebagainya,” kata dia.

Selain itu, Listyo Sigit Prabowo juga memberikan keterangan terbaru soal kondisi pelaku dan korban bom Polsek Astana Anyar. Selain pelaku, terdapat satu anggota polisi yang tewas dalam peristiwa itu dan ada satu orang warga sipil yang ikut menjadi korban.

“Pelaku meninggal dunia. Dan ada 11 orang lain terdiri dari 10 anggota dan 1 masyarakat yang mengalami luka-luka,” kata dia. “Baru saja kita mendapat informasi 1 anggota yang dalam keadaan kritis tadi meninggal dunia.”

Anggota polisi yang meninggal atas nama Aipda Agus Sopyan, anggota polisi di Polsek Astanaanyar, Bandung. Satu orang warga yang menjadi korban itu diketahui bernama Nurhasanah. Dia disebut tengah melintas di depan Polsek Astananyar saat peristiwa itu terjadi.

Kronologi kejadian

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan aksi bom Polsek Astana Anyar terjadi pukul 8.15 WIB. Dia menjelaskan kronologis kejadian yang diperoleh dari CCTV.

“Pada saat dilaksanakan apel dari anggota, kemudian terlihat ada orang yang masuk lewat pagar, di mana pagar tersebut tertutup tapi tidak penuh. Jadi pagar terbuka sedikit dan dia dorong,” kata dia,

Ibrahim mengatakan, Agus Sujanto alias Abu Muslim datang menggunakan sepeda motor berwarnabiru. Pelaku membawa beberapa lembar kertas. Agus sempat mengeluarkan golok dan mengayunkannya saat masuk pagar. Sesaat kemudian bom meledak.

“Pelaku membawa 2 bungkusan, 1 di depan dan 1 dibelakang. Satu meledak, kemudian satu lagi terlempar,” kata dia.

Dua bungkusan yang dibawa pelaku terlihat tersebut menempel di tubuhnya di bagian depan dan belakang. Salah satu bungkusan meledak, Ibrahim mengaku belum memastikan bungkusan yang meledak. Namun salah satu bungkusan yang tidak meledak tersebut terlempar masuk ke dalam kantor Polsek.

“Yang terlempar itu masuk ke jendela pintu dan masih utuh. Itu yang kemudian tadi di disposal jam 10 tadi,” kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, material bom sedang dalam penelitian Laboratorium Forensik. Dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), menurut dia, penyidik menemukan besi dan paku. Ibrahim mengatakan, bentuk peledak yang dibawa pelaku seperti bom panci.

“Dari TKP memang kita lihat dari bom tersebut menyisakan beberapa rangkaian besi termasuk paku yang menyebar di sekitar TKP,” kata dia. “Memang bentuknya bom panci, tapi bagaimana isinya masih dalam pengecekan tim Labfor. Bentuknya memang panci.” (AF)