JAKARTA, Menyikapi banyaknya hal-hal yang kurang baik terjdi pada saat penyelenggaraan Pemilu serentak, April 2019 lalu. Kumpulan perempuan yang menamakan dirinya Perempuan Indonesia Bergerak akan melakukan aksi damai yang rencananya akan dilaksanakan Besok (Kamis, 16/5/2019) di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Koordinator Presidium Perempuan Indonesiaan Bergerak (PIB) Monica Armi Sora mengutarakan, banyak pihak yang mendesak penyelenggara pemilu agar menindaklanjuti bukti-bukti kecurangan yang telah beredar dimana-mana.
“Kami akan melakukan aksi damai di istana yang bertujuan untuk memberikan aspirasi dan memperkenalkan kepada dunia yang bertujuan untuk keadilan. Dengan salah satu tuntutannya yakni mendesak penyelenggara pemilu agar menindaklanjuti bukti-bukti dugaan kecurangan yang telah beredar dimana-mana,” jelas Monica kepada wartawan di Rumah Perjuangan Rakyat, jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Perempuan-perempuan militan yang bernaung dibawah wadah Perempuan Indonesia Bergerak akan bergerak di seluruh Indonesia. Yang terdiri dari ormas perempuan, majelis taklim maupun yayasan se-Jabodetabek juga dari Jawa Tengah.
“Kami akan mengawali pergerakan dari Jakarta, setelah itu akan diikuti oleh perempuan lainnya di seluruh Indonesia serentak turun sesuai dengan hari yang akan ditentukan,” jelas Koordinator Presidium Perempuan Indonesiaan Bergerak (PIB) Monica Armi Sora usai deklarasi, Selasa (14/5) malam di Rumah Perjuangan Rakyat, jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Monica menambahkan, bahwa kita bukan people power, namun akan menyampaikan aspirasi untuk mencari keadilan.
“Kita ingin memberitahukan kepada dunia internasional, bahwa ini bagian daripada demokrasi. Dan pada hari Kamis nanti, kami tidak mengenakan pakaian partai maupun ormas. Saya juga berharap dan menghimbau agar peserta aksi damai nanti tetap menjaga etika,” ujar Monica kepada wartawan.
Kembali Monica menerangkan, saat aksi nanti yang di estimasi massa dari perempuan-perempuan militan ini sekitar 1000 orang.
“Pada aksi damai nanti, kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan aksi damai nanti juga bukan hanya membawa bukti-bukti dugaan kecurangan tetapi juga akan mempertanyakan kematian ratusan petugas penyelenggara pemilu. Kami tidak ingin ada lagi janda-janda baru yang disebabkan oleh pemilu,” ungkapnya. (Shetti)