Bandung, LENSAJABAR.COM – Akibat pendemo di Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta No.586, Sekejati, Kec. Buahbatu, pelayanan publik sempat terhenti. Pendemo mulai kisruh dan terjadi bentrokan, sehingga terjadi korban luka-luka akibat situasi yang tidak kondusif.
Pendemo dari Sukahaji kota Bandung geruduk kantor BPN akibat adanya ketidakpuasan terkait sengketa lahan yang masih berjalan berproses secara hukum. Namun disayangkan situasi demo menjadi kisruh tak terkendali dan terjadi keributan.
Bambang selaku Kasie Sengketa ATR/BPN mengakui adanya kisruh di BPN. “Ya, benar terjadi kisruh pendemo situasi tidak terkendali dan menjadi ribut sampai ada yang luka-luka akibat pendemo anarkis,” ucapnya, Kamis (19/6/2025).
Sementara, Kabag TU BPN Katrin menjelaskan pendemo itu tidak ada surat aksi ke BPN jadi pihaknya tidak tahu akan ada massa demo, namun ini dipicu karena surat pendemo yang masuk ke BPN perihal mempertanyakan status tanah yang dimaksud.
“Kita pihak BPN tidak bisa menjawab begitu saja terkait pertanyaan pendemo, namun masalah tanah Sukahaji dalam berproses hukum, dan sejauh ini sudah ada mediasi dari Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bandung juga. Jadi masih proses dan sudah dalam penanganan Polda Jabar,” ungkapnya.
Katrin menambahkan, BPN sudah jawab suratnya, namun pendemo yang ada ribut dengan pemohon bukan sama pendemo, sehingga terjadi korban luka-luka dan keributan dipicu karena salah paham, sudah ada mediasi kedua belah pihak.
Tiap loket berbeda, dan bisa cepat jika sudah tervalidasi dalam pengurusan pemohon. Namun saat sudah di validasi berapa lamanya waktu dalam pengurusan satu berkas yang di tempuh.
Kasie sengketa Bambang tampak gugup saat ditanya SOP, dirinya tampak muter-muter saat ditanya, dan mengumpamakan dengan sopir yang membawa kendaraan ke tujuan. Cepat atau lambatnya tergantung situasi dan kondisi perjalanan.
Pejabat ATR/BPN Kota Bandung tampak tidak profesional dalam menjalankan jabatan dan fungsinya. SOP Lembaga Pertanahan Negara tidak mampu dijelaskan secara gamblang, bahkan bambang sendiri mengalihkan pembicaraan.
“Ini kan konteksnya tentang pendemo yang kisruh di BPN, jadi jangan di tanya yang lain-lain, artinya aspirasi para pendemo sebelumnya sudah kita terima, dan kejadian ini diluar dugaan sehingga terjadi keributan di kantor BPN,” tutupnya sambil melihat jam tangan seakan buru-buru. (Red)






