DEPOK, LENSAJABAR.COM – Dimasa pandemi seperti saat ini, semua aktifitas dibatasi, termasuk kegiatan olahraga. Apalagi olahraga yang melibatkan orang banyak, seperti juga pada olahraga Bulutangkis.
Hal ini yang dirasakan Sudarmanto Badminton Club (SBC), dimana jumlah anak-anak didik di club tersebut dibatasi setiap sesi latihan dan diperketat sesuai dengan yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 wilayah Cimanggis.
Bayu Putra Pradana selaku Head Coach di SBC mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan keadaan seperti ini. Namun begitu, dirinya punya tanggung jawab untuk membesarkan club Bulutangkis ini.
“Saya punya tanggung jawab untuk membesarkan SBC yang dibangun orang tua saya. Apalagi sebagai Head Coach, saya terus bekerja keras untuk mengembangkan olahraga bulutangkis dan club ini, khususnya di Kota Depok,” ujar pria yang sudah meraih Sertifikat BWF level 1 (pelatih).
Dalam metode pelatihan dirinya memberikan metode kepada para anak didik yang terbagi dalam beberapa kategori. Seperti untuk anak di level baru belajar (Basic, red) akan dipisahkan. Kalau yang intermediate 1 hingga intermediate 3 dipisahkan juga jam dan porsi latihannya serta dibedakan program latihannya,” ujar Bayu di GOR LAMAHU, Mekarsari, Cimanggis, Depok, Sabtu (25/9/2021).
Selain itu katanya, untuk program penunjang, pihaknya juga telah bekerjasama dengan dokter spesialis olahraga untuk memantau segi fisik dan gizi dan dipadukan, hingga dalam kurun 2 tahun anak didik sudah mencapai rangking nasional dengan latihan 4-5 kali dalam 1 minggu dan yang terpenting tidak meninggalkan sekolah.
“Dari kacamata kami, pendidikan itu menjadi penunjang, semasa masih sekolah, anak itu lebih kreatif, hingga tingkat SMA kelas 1, nanti kalau sudah mencapai itu dan masuk 16 besar tingkat nasional, baru anak tersebut mengikuti home schooling,” ujar Bayu yang juga anak pendiri Sudarmanto Badminton Club.
Masih kata Bayu, bila anak di club yang sudah masuk rangking 6 nasional, pasti sudah ada club-club Badminton besar yang akan melirik untuk pindah ke club tersebut (club besar, red). Tapi kebetulan orang tua murid disini tidak ada yang mau, tapi tunggu sampai benar-benar mencapai rangking yang bagus dan pasti nantinya nilai tinggi di penawarannya.
“Saya sudah menangani SBC sejak tahun 2017, yang membawahi 4 cabang club dengan jumlah pelatih sebanyak 7 orang,” tutupnya.