Ancaman Ideologi dan Gerakan Komunis di Indonesia Akan Tetap Menghantui Selama Republik Ini Berdiri

BANDUNG, LENSAJABAR.COM – Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat (GERAK Jabar) dan Keluarga Alumni Penegak Pancasila dan Anti Komunis (KAPPAK ITB) menyelenggarakan Seminar GERAK Jabar di Masjid Istiqamah Jalan Taman Citarum No.1 Bandung, Minggu (2/4/2023).

Seminar Nasional GERAK Jabar dan KAPPAK ITB mengambil tema “Ancaman Komunis di Indonesia Sudah Sangat Nyata : Waspadalah….!!!”.

Sebagai moderator dalam seminar tersebut yakni Ustadz Budiman dengan menghadirkan para narasumber Nasional dan lokal Jawa Barat antara lain, Syahganda Nainggolan (Aktivis senior), Jenderal (Purn) Gatot
Nurmantyo (Panglima TNI 2015-2017), Rizal Fadilah (Pengamat politik & kebangsaan), Prof. A. Mansur Suryanegara (Sejarawan Nasional) dan Kol. Kav. Raden A Budiono
(Staf Bidang Politik Kodam III Siliwangi)

Ancaman ideologi dan gerakan komunis di Indonesia akan tetap menghantui selama Republik ini berdiri. Ideologi komunis berkembang sebelum Indonesia merdeka. Dengan kekuatan dan pengaruhnya Komunis/PKI juga tercatat beberapa kali melakukan pemberontakan/kudeta dan pelanggaran HAM berat di Indonesia. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita selaku masyarakat dan ummat Islam untuk selalu waspada terhadap bahaya Komunisme di Jawa Barat dan Indonesia.

Itulah narator dalam surat undangan yang disebar kepada komunitas masyarakat dan masyarakat umum melalui pesan WhatsApp dan Medsos.

Hadir dalam acara seminar ini selain narasumber Budi Rijanto (Ketua KAPPAK ITB), Ustadz M. Roinul Balad (Ketua GERAK Jabar), para tamu undangan dan masyarakat umum juga 49 elemen perwakilan ormas/LSM yang ada di Jawa Barat.

Ketua Panitia Moh Ahsan mengatakan, tujuan diadakannya seminar ini adalah dimana khawatirkan terjadi pemberontakan PKI dengan cara yang lain.

“Jadi kami mengingatkan kembali sejarah kelam yang ada di Indonesia yang mana korbannya para santri, ulama dan terakhir para jenderal imbuhnya.

Ditempat yang sama Budi Rijanto dalam sambutannya mengatakan, KAPPAK ITB penegak Pancasila anti komunis. Karena itu pihaknya bersinergi dengan GERAK sama-sama paham anti komunis yang mempunyai tanggung jawab intelektual bahwa negara dalam sedang baik-baik,” ujarnya.

“Mudah mudahan dengan acara ini kita punya fakta dan data sejarah yang jelas,” ungkapnya.

Senada dengan Ketua GERAK, Ust. M Roinul Balad, dengan isu HIV pada tahun 2020 dimana isinya ingin merubah ideologi Pancasila menjadi sosial komunis maka banyak perlawanan.

“Simbol perlawanan ada di tokoh kita, Insyallah hari ini kita hadirkan semua yang pertama ada Jenderal Gatot, ini adalah simbol perlawanan terhadap komunis atau PKI pada zaman ini, ada juga Prof Mansur sejarawan senior banyak buku beliau menulis tentang komunis, serta yang lainnya. Sebagai pemateri serta mengajak para peserta yang hadir untuk siap berkorban untuk NKRI.

Seluruh pemateri hampir sama dalam penyampaian materinya untuk kita waspadai adanya benih-benih ideologi komunis dimasyarakat.

Sedangkan pemateri ditutup oleh Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pemateri terakhir yang menyimpulkan seluruh bahasan narasumber pertama bahwa PKI melakukan pemberontakan, itu saja pegang kedua jaga jangan terulang selanjutnya PKI sejak lahirnya dulu selalu menyusup serikat Islam yang waktu itu sudah besar, sudah masuk menyusup dia pecah itu..:” lahirlah SI Putih dan SI Merah. Itu berbahaya, sebagai tentara kalau sampai ideologi diganti pasti beliau bangkit, karena sumpah prajuritnya.

“Demi Allah kami bersumpah akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, baik beragama Islam, Kristen, Hindu sumpahnya satu,” tegas Gatot.

Gatot menambahkan, tapi kalau dengar Pancasila mau diganti diam berarti sudah termasuk bagian darinya, jelas…? Berarti tidak takut pada Allah dan juga Jenderal Gatot bercerita sewaktu jadi Pangkostrad pada tahun 2014, mahasiswa bahwa akan terjadi investasi besar besaran, perdagangan bebas, pembentukan pemimpin boneka, pembikinan undang undang pro kepentingan mereka, pecah belah, TNI dan Polri di kerdilkan itulah yang di katakan Proxy War karena sudah lewat proxy sudah semua masuk, sekarang berubah ke Neocortex War, jadi perang pemikiran dan narasi opini sudah meloncat sekarang.

Acara yang di mulai tepat pukul.13.00 WIB dan berakhir jelang berbuka itu berlangsung lancar dan diakhiri dengan tanya jawab peserta kepada pemateri serta pembagian buku dakwah yang di berikan langsung oleh Ketua GERAK Ust. M Roinul Balad kepada seluruh pemateri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *