SUKABUMI, LENSAJABAR.COM –Kedepankan kearifan budaya sendiri dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa dan negara. Karena dalam kearifan lokal kita tuntunan untuk mengatur itu semua telah jelas dan cocok di segala jaman”.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh budayawan Kota Sukabumi, Agung Priyaguna Irfan, pada acara Dialog Ramadhan bertema “Bulan Ramadhan Menjadikan Indonesia Baldatun Thayyibatun Warobbun Ghofur Melalui Silaturahmi Wihdatul Ummat”, di Aula Syekh Quro Pesantren Dzikir Al-Fath Jalan Merbabu Perum Gading Kencana Asri, Karang Tengah, Gn. Puyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (21/5/2019).
Lebih lanjut Agung memaparkan, dalam naskah Amanat Galunggung yang dibuat jaman Prabu Darmasiksa, diceritakan bahwa kita harus berbagi peran dalam mengelola negara.
“Ada yang menjadi resi/ ulama, ada yang jadi Prabu atau pemerintah, ada juga yang harus jadi Rama atau Penata hukum. Semua profesi adalah sama mulianya, sama pentingnya. Jadi janganlah kita berebut jabatan atau kedudukan”, katanya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KH. M. Fajar Laksana mengajak seluruh komponen bangsa untuk tidak melakukan tindakan-tindakan inkonstitusional.
“Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah diatas segalanya, dibanding hiruk pikuk soal politik. Perbedaan itu adalah suatu sunatullah, tetapi perbedaan itu jangan menyebabkan perpecahan bangsa. Seluruh Mekanisme pilpres dan pileg ini kita serahkan kepada sistem yang berlaku. Kita berharap tidak ada tindakan-tindakan inkonstitusional dari seluruh komponen bangsa , mari percayakan kepada mekanisme hukum yang berlaku di Indonesia”, tutur Fajar Laksana.
Pada kesempatan tersebut, Kompol Hendar yang mewakili Kapolres Sukabumi Kota, dalam sambutannya menyampaikan pesan Kapolres Sukabumi Kota , bahwa keamanan adalah tanggung jawab senua pihak, bukan hanya tanggungjawab aparat keamanan saja.
“Marilah kita menjaga hasil rekapitulasi yang dilaksanakan oleh KPU Pusat. Mari kita jaga wilayah kita masing-masing”, katanya.
Pada kesempatan acara tersebut, Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, mengatakan, bahwa sekaitan dengan tahapan-tahapan pelaksanaan pileg dan pilpres , atas nama Pemerintah Kota Sukabumi, menghimbau seluruh warga masyarakat Kota Sukabumi, untuk tetap menjaga kondusifitas kota, menjaga ketentraman dan ketertiban, tidak mudah terprovokasi apalagi memprovokasi.
“Jika ada ketidakpuasan dalam menyikapi hasil pemilu, harus dilakukan melalui prosedural yang berlaku, yang sesuai aturan hukum yang berlaku dan konstitusional. Bagi orang yang beriman, apapun yang terjadi adalah ketetapan Allah, termasuk hasil dalam pemilu 2019 ini”, katanya.
Menurut Agus Wawan Gunawan, negara Indonesia dapat menjadi Baldatun thayyibatun warobbun ghofur, hanya dengan 4 hal, yaitu: ilmunya ulama, adilnya umaro (pemerintah), sodaqohnya orang kaya dan do’anya orang miskin, terangnya.(Niko)