BANDUNG – Setelah 21.094 keluarga miskin Jabar mendapatkan fasilitas pemasangan listrik gratis di 2019, Dinas ESDM memasang 20.000 keluarga miskin Jabar mendapatkan fasilitas serupa pada tahun ini. Dan ini merupakan Program pemasangan listrik gratis untuk keluarga miskin yang digagas Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Penentuan keluarga yang akan mendapatkan pemasangan listrik dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, setuju pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Jabar. Kemudian masyarakat yang berada di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) itu semua tidak luput dari perhatian Dinas ESDM.

“Fasilitas pemasangan listrik gratis dalam bentuk listrik konvensional (program PLN) maupun energi terbarukan yang salah dikeluarkan adalah Listrik Mandiri Rakyat (Limar)”. Ucap Kepala Bidang Ketenagalistrikan ESDM Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih, Jumat (7/2/20).
Sementara program penerangan Limar sudah dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Jabar. Dinas ESDM pun akan berkolaborasi dengan DPM-Desa yang terkait dengan masyarakat penerima bantuan.

Ai Saadiyah mengatakan Limar itu semacam listrik dari baterai. Ini sudah dikembangkan. Limar terpasang di wilayah mana mana PLN tidak bisa masuk. Maka kita berbagi untuk program-program non-PLN. Nanti listrik bersumber pada baterai. Kami pun akan memberi genset. Setiap lima hari, baterai dicas.

Menurut Ai bahwa rasio elektrifikasi Jabar sudah mencapai 99,9 persen. Angka tersebut telah memenuhi target rasio elektrifikasi nasional. Meski begitu, kata dia, berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri ESDM pada awal 2019, 256.058 keluarga di Jabar belum teraliri listrik. Jumlah itu belum diperoleh 21.094 keluarga yang mendapatkan fasilitas pemasangan listrik gratis pada 2019.
Dengan demikian, jumlah keluarga Jabar yang belum teraliri listrik pada awal 2020, yaitu 234.964 keluarga. Keluarga yang belum teraliri listrik dominan di daerah yang sulit diakses PLN.

“Rasio elektrifikasi Jabar sudah memenuhi target nasional. Jabar juga menjadi salah satu Provinsi dengan rasio elektrifikasi tertinggi di Indonesia. Meskipun sisa 0,01 persen, tetapi jumlah itu banyak karena jumlah penduduk banyak juga. Tapi, kita akan terus program akselerasi pemasangan listrik gratis, ”kata Ai Saadiyah Dwidaningsih.
Program pemasangan listrik gratis untuk keluarga miskin dilakukan Dinas ESDM Jabar sejak 2001. Namun, pada 2018, program tersebut dihentikan karena data yang minim. Maka dari itu, sepanjang 2018 Dinas ESDM menginventarisasi data keluarga yang belum teraliri listrik.

“2018 kita inventarisasi masyarakat yang belum berlistrik. Jadi memang 0,01 persen itu sulit. Akhirnya kita mendapatkan data. Data itu kita bagi ke mitra CSR-CSR yang ada di Jabar. Kemarin itu, 2019, lewat CSR sudah berhasil menyediakan fasilitas listrik gratis untuk 21.094 keluarga, ”ujar Ai.
Ai mengatakan pula bahwa Arahan dari pimpinan, kita memang mencari sistem anggaran lain. Nah, sebenarnya kegiatan dari CSR Jabar Caang ini merupakan pengembangan dari program Jabar Caang itu sendiri. Dari 2016, kita sudah berkomunikasi dengan Bappeda untuk membuat program CSR Jabar Caang. Kita melanjutkan program elektrifikasi ini, tetapi melalui peralihan CSR.

Jika mencapai 100 persen rasio elektrifikasi, Dinas ESDM akan mengakselerasi program pemasangan listrik gratis untuk keluarga miskin. “Karena masyarakat dinamis sekali meningkatkan dan masyarakat sendiri belum melakukan elektrifikasi mandiri. Dengan 99,9 persen itu sudah bagus. Meski begitu, kita terus melangkah menuju 100 persen rasio elektrifikasi, ”Ucap Ai setuju. (YR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *